Memprediksi Datangnya Lailatul Qodar
Di
dalam bulan Ramadhan ada malam yang disebut dengan Lailatul Qodar. Kata “Lailah” berarti; malam, sedangkan kata “Qodar” berarti; yang ditetapkan oleh
Allah SWT. Jadi, Lailatul Qodar adalah malam yang sudah ditentukan. Lailatu
Qodar hanya terjadi pada malam hari, sehingga tidak mungkin Lailatul Qodar terjadi
di siang hari.
Abah Hasyim Muzadi : pengasuh PesMa Al-Hikam Malang |
Lailatul Qodar
pertama kali turun bertepatan dengan turunnya Al-Qur’an yang pertama kali,
yaitu pada tanggal 17 Ramadhan. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah :
185 .
شَهْرُ رَمَضَانَ
الَّذِيْ أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْأَنُ هُدًى لِّلَّناسِ وَبَيِّنتٍ مِّنَ الْهُدَى
وَالْفُرْقَانِ
Bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil)
Lailatul Qodar turun pada tanggal 17 Ramadhan
hanya pada tahun itu saja, karena pada tahun-tahun berikutnya, Lailatul Qodar
tidak selalu terjadi pada tanggal tersebut. Menurut para ulama’, Lailatul Qodar
turun pada 10 hari pertama, dan sering turun pada 10 hari kedua, namun Lailatul
Qodar paling sering terjadi pada 10 hari yang ketiga. Demikianlah pendapat para
ulama’ pada umumnya.
Dia antara para ulama’ ada yang
mengatakan bahwa Lailatul Qodar datang pada separo kedua (second half), yaitu mulai tanggal 16 Ramadhan. Untuk mengingatkan
bahwa mulai tanggal 16 Ramadhan, peluang turunnya Lailatul Qodar lebih besar, maka
para ulama’ dahulu menambahkan bacaan qunut pada saat shalat witir. Tujuan
pembacaan do’a qunut tersebut adalah agar Allah SWT berkenan melindungi kita
dari segala bahaya. Selain itu, qunut pada shalat witir tersebut dimaksudkan
untuk memberi peringatan (tanbih) bahwa detik-detik kedua ini merupakan waktu
yang sering kedatangan malam Lailatul Qodar.
Di antara para ulama’ juga ada yang
berpendapat bahwa Lailatul Qodar paling sering terjadi pada 10 hari terakhir
dari bulan Ramadhan, terutama pada hari-hari ganjil. Oleh karena itu para ulama’
di Jawa saat itu nengeri
(menandainya) dengan maleman pada malam-malam
ganjil, yaitu malam 1, 3, 5, 7, dan 9.
Kaum muslimin di Saudi Arabia berpendapat sama bahwa Lailatul Qodar datang
pada malam 27. Oleh sebab itu, pada malam ke-27 Ramadhan keramaian Masjidil Haram
melebihi musim haji, karena nyaris semua
orang Arab nyegat Lailatul Qodar.
Jika kita
ingin mendapati Lailatul Qodar, caranya sangat mudah, yaitu beribadah pada
malam hari sejak tanggal 1 sampai tanggal 30 Ramadhan.
Apa yang
dimaksud dengan Lailatul Qodar?. Lailatul Qodar adalah satu malam di mana Allah
SWT menurunkan Rahmat yang luar biasa, karena begitu luar biasanya, sehingga Lailatul
Qodar digambarkan lebih besar, lebih bermanfaat, dan lebih berpahala dari pada
1000 bulan (Khairum min alfi syahrin)
atau setara dengan 80 tahun lebih. Menurut ukuran kita, usia 80 tahun termasuk
usia yang panjang, karena rata-rata usia kita adalah 63 tahun. Jadi bagi yang sudah
berusia 62 tahun, Insya Allah tahun depan ajal akan menjemput. Bagi yang berusia
63 tahun, berdo’alah mudah-mudahan bisa menjumpai hari raya Idul Fitri. Jika
kita sudah berusia 64 tahun, berarti kita telah memperoleh bonus. Ingat!, banyak
orang mempunyai kehidupan yang cemerlang setelah berusia 60 tahun.
Jangan membayangkan
bahwa Lailatul Qodar itu seperti ndaru
yang jatuh di suatu tempat tertentu saja dan tidak jatuh di tempat lain. Namun
yang dimaksud dengan Lailatul Qodar adalah seluruh malam. Maka barang siapa
amalnya diterima oleh Allah SWT, maka dia telah memperoleh Lailatul Qodar. Lailatul
Qodar itu bergilir, karena malam juga bergiliran. Misalnya hari ini kita
memperoleh Lailatul Qodar, maka orang Amerika akan memperolehnya esok hari. Perputaran
waktu itulah yang membuat nama Allah SWT disebut-sebut setiap detik melalui
adzan, iqomah, dsb. Akhirnya marilah kita berdo’a mudah-mudahan kita termasuk
orang-orang yang dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT. Amiin.
0 komentar:
Posting Komentar