Kamis, 15 Mei 2014

Tahapan Menjadi Muslimah Sejati dan Elegan

4 Tahapan Menjadi Muslimah Sejati dan Elegan
oleh : @Zaenal_Edufunia

Aisha AAC

Tulisan/catatanku “Tentang Wanita” telah menjadi LABEL tersendiri dalam blogku, tulisan kali ini tentang cacatan pesantren yang diasuh oleh Ibunda Nur’ainy Al Mascatty di hari jum’at tanggal 18 April 2014 mata kuliah “adaabul mar’ah fil islam” yang kira-kira berarti “Tatakrama/adab Wanita Dalam Islam”  menggantikan Ibu Rukmini yang bepergian. Kali ini ibunda nur’aini membahas 4 tahap peran wanita dalam kehidupannya.

Sharing/Mengajar kepada makhluk Hawa bukanlah suatu hal asing bagiku. Selepas lulus dari aliyah di Genggong, aku sudah mengajar TPQ, MADIN, Mts dan MA di Situbondo. Untuk tingkat Mts dan MA selain mengajar aku juga menjadi “penjaga” mereka dari pergaulan dan etika yang kurang pantas sebagai wanita. Meski mereka di pesantren namun pastinya ada “jiwa muda” dalam diri mereka Dan diwaktu kuliah S1 aku juga sering mengisi kajian di HMI, Kajian kelompok Ekonomi Islam, HTI, LDF FE UM juga pernah di masjid An-Nur Polinema dll. Dan di Pesma Firdaus juga diberi amanah menjadi instruktur/teman diskusi Fiqih Muamalah santriwan/ti paket 2 dan 3.

Menjaga/menasehati adik-adik disekolah Mts dan MA kulakukan sekedarnya saja, sepanjang tidak terjadi sesuatu yang berlebihan. Ya mungkin karena mereka bukan tanggungjawabku sepenuhnya, hanya sebatas disekolah saja. namun ketika adik kandungku tercinta sudah melewati ujian nasional dan hendak melanjutkan kuliah, keresahan dan kekhawatiran muncul. Bagaimana aku menjaganya? Bisakah aku menjaganya di tengah bebasnya pergaulan kota Malang? Ya, bagaimanapun dia adalah tanggungjawabku karena laki-laki mempunyai tanggung wajab terhadap 4 kategori wanita yaitu ibu, istri, saudara kandung perempuan dan anak perempuannya. Bagaimana aku menjaga dan mendidiknya agar dia bisa menjaga dirinya? Ku sepenuhnya memohon perlindungan Allah atas adik kandungku.

Selasa, 13 Mei 2014

PILAR-PILAR ASWAJA

PILAR-PILAR AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH
catatan pesantren bersama 
abah hasyim muzadi Alhikam Malang
dokumen pribadi

       terkait yang dimaksud aswaja dalam tulisan ini adalah aswaja versi/pemahaman menurut NU karena tentunya ada banyak versi/pemahaman dari ASWAJA. selain memang semua mengaku ASWAJA. tapi bijaknya, ASWAJA dilihat bukan dari pengakuannya tapi dari sikap dan amalnya. okk.... here the speech from abah.

Sekarang ini, aliran-aliran dan gerakan-gerakan politik sudah ada di sekitar kita. Kita tidak usah ikut-ikut ke sana, tetap saja pada ASWAJA. Ini penting, soale wis usum, mereka semua sudah masuk ke kampung, kampus, masjid, dsb. Wis ojok melok-melok, tetep pada ASWAJA yang patokannya sudah jelas.
       Patokan ASWAJA dalam bidang tauhid adalah Imam Al-Asy'ari dan Imam Al-Maturidy. Patokan dalam bidang Ilmu Fiqih adalah salah satu dari madzhab empat, yaitu Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i, dan Imam Hambali RA.
       Madzhab Imam Syafi'i iku sing paling luwes, sebab piyambake rono-rene. Beliau pernah tinggal di Mekkah, Madinah, Baghdad, Mesir, dsb. sehingga beliau iso membanding-bandingkan.
       Imam Malik itu hanya tinggal di Madinah saja, mulane beliau menjadi Ahli Hadits terkemuka, karena Hadits numpuk di Madinah. Nabi Muhammad SAW hidup lama di Madinah, sehingga kelumpukan Hadits ada di Madinah juga sangat banyak. Hadits itulah yang menjadi ilmu andalan dari Imam Malik. Mulane, seakan-akan Imam Malik iku nggak duwe pendapat, karena nyaris semua pendapatnya mengacu kepada Hadits. Saking akehe Hadits sing diapalno Imam Malik, ngantek luweh teko 100.000 Hadits. Bandingno karo awak-awak'an iki, utange tok lali, opo maneh apal Hadits.
       Imam Malik iku sugih tapi sufi. Anehe, sufi itu orang yang atine gak kedunyan, padahal Imam Malik diparingi sugih. Opo dungane Imam Malik supoyo sugih lan sufi?, do'anya adalah:
رَبَّنَا أَتِنَا الدُّنْيَا فِيْ أَيْدِيْنَا، وَلاَ فِيْ قُلُوْبِنَا
                     Ya Allah, letakkanlah dunia di tangan saya, jangan letakkan dunia itu di hati saya   

Jumat, 02 Mei 2014

Khutbah Rajab : Keutamaan Bulan Rajab

الحمد لله حمداً يرضاه، ونشكره شكرا يُقابل نعماه، وإن كانتْ غيرَ مُحصاة، امتثالاً لأمره، لا قياماً بحق شكره، لا نُحصي ثناء عليه، هو كما أثنى على نفسه، الحمد لله الذي كتب الإيمان وزينه في قلوب أوليائه، وجعلها موطن الرحمة الرأفة ، المطلع على تقلب قلوبهم والعليم بمختلف أحوالهم، والممتحن للقلوب بالتقوى. والصلاة السلام الأكملان على خاتم الأنبياء وإمام الأتقياء، وسيد المرسلين ، محمد صلى الله عليه وسلم وعلى آله الأطهار وصحابته الأخيار.وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، شرح الله له صدره، ووضع عنه وزره، ورفع له ذكره. اللهم صل على سيدنا محمد على أل سيدنا محمد كما صليت على سيدنا إبراهيم وعلى أل سيدنا إبراهيم. وبارك على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد، كما باركت على سيدنا إبراهيم وعلى أل سيدنا إبراهيم. في العالمين إنك حميد مجيد. أيها الأخوة المؤمنون الفرحون بطاعة الله سبحانه وتعالى! اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَ لاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَ اَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ كما أمر الله به في قوله تعالى : { يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ}

Para Jama'ah Jum'at Rahimakumullah!
Di dalam mengawali khutbah ini, mari kita bersama-sama mengucapkan syukur Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan Islam kepada kita; sehingga kita dapat menyambut datangnya bulan Rajab. Di atas mimbar yang mubarok ini, perkenankanlah kami untuk berwasiat kepada diri kami sendiri dan juga kepada para jama'ah sekalian untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Para Jama'ah Jum'at Rahimakumullah!
Al-Hamdulillah, hari ini kita telah memasuki salah satu bulan yang mulya, yaitu bulan Rajab. Inilah kesempatan emas bagi kita untuk meningkatkan derajat ketaqwaan kita di sisi Allah SWT dengan memperbanyak amal ibadah. Dalam Hadits riwayat Anas bin Malik RA disebutkan:
12682- رجب شهر الله وشعبان شهرى ورمضان شهر أمتى
Secara bahasa, Rajab artinya pengagungan; sedangkan dalam Hadits di atas, bulan Rajab disebut dengan bulan Allah SWT. Maka dalam bulan Rajab ini, kita diharapkan untuk mengagungkan Allah SWT dengan cara memperbanyak amal ibadah. Bulan Rajab ini harus kita agungkan, demi melaksanakan sabda Nabi Muhammad SAW:
Edufunia Right. Diberdayakan oleh Blogger.