Sabtu, 05 Juli 2014

Terbangun resah "Terimaksih Ya Allah, Kau ijinkan aku hidup kembali"

3. 
Terbangun resah

Handphoneku memekik keras, Alarm sebelum subuh beraksi membangunkan serta memaksaku untuk menenangkannya. Dinginnya udara Malang diwaktu dini hari menggodaku untuk tidak keluar dari selimut. Aku molet* meregangkan urat dan persendian seraya berdo’a. “Terimaksih Ya Allah, Kau ijinkan aku hidup kembali setelah matiku.” Ku beranjak dari tempat tidur, Aku ingin curhat pada tuhanku tentang keluh resah, impian serta do’aku. ku langkahkan kaki menuju kamar mandi mengambil wudhu.

Pada dini hari ini kebanyakan manusia terlelap dan tak kudengar aktifitas manusia, sepertiga malam adalah saat dimana alam raya begitu tenang,  telingaku dimanja suara jangkrik dan kodok yang bersahutan. Kulitku terelaksasi oleh air wudhu yang segar. hidung, paru-paru dan otak teraliri oksigen jernih. mataku terpukau oleh hamparan langit terang berhias cahaya bintang-bintang. membuatku berada diantara tersadar dan tak tersadar, gelombang otakku berada pada gelombang Alfa. Seluruh perasaan dan pikiran positif hadir dalam diriku. ikhlas, tenang, nyaman, segar dan bahagia. Imaginasi dan Pikiranku terbang melesat melintasi alam raya.  Dalam Sujud tahajjudku, aku merasa sangat dekat dengan tuhanku.

Berjalan tegak dan berakal itulah keutamaan manusia dan dengan akal manusia bisa mendapatkan ilmu, ilmulah yang membuat adam lebih tinggi derajatnya dibandingkan malaikat. Manusia  yang menggunakan akalnya akan menemukan kepuasan dalam beragama karena agama bersifat rasional*. Dan Bersujud adalah symbol kehambaan manusia terhadap sang maha pencipta. Dan Allah memerintahkan manusia untuk mensujudkan kepala/otak/rasionya. ketika sujud kepala/rasio di letakkan pada tempat yang rendah karena selain bersifat rasional agama juga bersifat supra-rasional*. Agama tidak bertentangan dengan akal dan tetap akan bertahan dengan pengujian ilmu pengetahuan termutakhir dengan bukti empiris, namun agama berada ditingkat lebih tinggi dari akal. Keterbatasan informasi/ilmu yang membatasi akal manusia karena itu selain diperintahkan berpikir, manusia diperintahkan berdzikir dan merenung. Hal tersebut senada dengan Albert einstein yaitu “Imajinasi lebih penting dari pengetahuan. Pengetahuan terbatas, sedangkan imajinasi seluas langit dan bumi”. Manusia memang tak pantas menyombongkan rasionalitasnya. Dalam sujud ku berdo’a,
“Allahku…maafkan aku jika terbesit kesombongan”
“Allahku, Ya mutakabbir… aku tak ingin memakai pakaian kesombonganmu. Maafkan aku jika  berjalan dibumi dengan penuh kesombongan.”
Ya Allah,Ya laatif, Allahku, Engkau adalah Sang maha lembut, engkau lebih lembut dari syaraf dan urat nadi leherku, dari karena saking sangat lembutnya engkau, sering membuatku tak merasa akan hadirMu. Kasarnya perasaanku, pikiranku, sikapku, tutur kataku serta perbuatanku membuatku melupakanMu.”
Ya latiif, ultuuf binaa… lembutkan hati kami agar selalu bisa merasa hadirMu, cintaMu, nikmatMu dan karuniaMu dalam suka maupun duka.  Ilhami aku untuk selalu mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai.”
Ya Sattaaru ustour ‘ouyoubana, tutuplah segala aib-aibku karena jika tak engkau tutup aibku mungkin manusia enggan bersahabat denganku.”
Ya Mujeebu ajib du’aa’ana, Allahku, kabulkanlah do’aku karena hanya padamulah aku memohon dan hanya padamu aku berharap”
Setelah bersujud, istighfar dan berdzikir, ku pandangi lekat-lekat ‘dreamboardku’ disisi kanan cermin. Tempatku menulis mimpi-mimpiku. Mimpiku terbagi 4 kategori:



Intelektual/Spiritual

-          Selesai S2 dalam  waktu 2 tahun
-          Mendapat sertifikasi Moslem Economist dari “khaldun Economic training and Konsulting”
-          Lolos jurnal international
Bisnis / Finansial

-          Industrialisasi aneka hasil laut dan menjadikan makanan & oleh-oleh khas situbondo dengan web www.AfricaVanJava.com 
Kesehatan and Relationship

-          Menikah di usia 25
-          Berat badan naik 3 kg
Fun goal

-          Jalan-jalan ke raja ampat papua
-          Umroh setelah lulus S2 bersama keluarga

ku pandangi papan mimpiku lekat-lekat, ku bertanya pada diri sendiri,
“Apakah yang tertulis Ini sekedar khayalan atau cita-cita? Atau ini hanya keinginan nafsuku semata? mungkinkah semua ini terwujud? Bukankah semakin banyak mimpi maka akan semakin sulit terwujud? Dan ketika tak terwujud akan berbuah kecewa dan sakit? Ahh.. Setidaknya aku bermimpi dengan khayalku dan hari-hariku lebih bersemangat dengan melihat daftar mimpi-mimpiku”. Gumanku.
terkadang muncul lagi keraguan untuk untuk bermimpi besar tapi bukankah aku punya Allah yang Maha besar.?? “Ya Allah, ridhoi aku karena jika tanpa ridhomu semua tak kan terjadi, Amiin”. Ku usap tanganku ke wajahku, dan bangkit dari dudukku.

Ku lihat disudut kamarku, aquarium yang tak besar dan tak juga kecil, terdapat dua buah ikan giru/badut atau lebih dikenal dengan ikan nemo. Aku tak bisa menjelaskan mengapa aku suka sekali melihat ikan orange bergaris putih yang imut ini, mungkin karena aku anak pesisir atau mungkin karena penggemar film “Finding Nemo” Entahlah…
Pertemuanku pertamakali dengan ikan imut ini ketika aku jalan-jalan di pasar hewan splendid Malang dua tahun lalu ketika masih S1, ku lihat berbagai jenis hewan disana. Ketika sampai pada kawasan ikan aku ditawari oleh penjual ikan. Awalnya aku tak tertarik karena aku sudah terbiasa bertemu ikan-ikan di pantai rumahku di situbondo, tapi ketika melihat ikan nemo yang cantik ini aku berubah pikiran. Ku dekatkan wajahku ke aquarium, ku arahkan mataku pada ikan itu. Dia tidak takut… tidak juga merasa terancam namun Seolah dia juga menatapku. Dia kembali berenang lincah dan kuamati kembali renangnya sepertinya dia aktif sedikit agak nakal. Ikan giru ini berbeda dari lainnya. warna orangenya cemerlang, sangat terang, garis putihnya tegas. Matanya bening, Sisiknya bersih dan tidak ada yang terkelupas, gaya berenangnya tenang namun lincah, tidak tersendat-sendat. Dahinya lebih “ganong” yang tentunya terlihat lucu dan imut. Ku putuskan untuk membeli ikan tersebut,
“Ikannya bagus mas, saya ambil ini” kataku sambil menunjuk ikan giru yg ku maksud.
“Sing endi sam, sing iki tah?  .”…”endi maneh” timpal si penjual yang masih muda dengan bahasa khas malang yaitu bahasa kiwalan*.
“Udah mas satu aja ” balasku.
“Sam, belum tahu ya… klo ikan giru itu hidupnya berkelompok jadi belinya lebih baik lebih dari satu” terangnya.
“Oh gitu tah mas, yaudah saya ambil 2 saja”
“G nambah lagi sam”
“Enggak”
“G tambah ikan yang lain sam,” tambahnya.
“Enggak wes” jawabku singkat.
“Pakannya sam, ini pellet paling bagus” tawarnya dengan mantab sambil menyodorkan bungkusan kecil.
“Oyi wes, berapa semua?”
“Sembilan puluh ribu” jawabnya.
“Waah… mahal amat mas” balasku.
“Iya mas, ikan iki apik” ucapnya mempertahankan.
“Turunin dikitlah mas” pintaku.
“Yaudah delapan puluh lima ribu g bisa turun lagi” dia memberikan harga dengan nada seolah final.
Aku males untuk tawar menawar lagi, aku julurkan uang dan memang salahku tidak bertanya harga terlebih dahulu terlebih aku menampakkan suatu emosi kalau suka sama barang dia. Dalam jual beli atau tawar menawar baiknya jangan tampakkan kalau kita suka akan barang penjual tampakkan seolah-olah kita tertarik atau tidak butuh. Sederhananya jangan libatkan emosi dalam setiap transaksi apalagi transaksi dalam jumlah besar seperti membeli property.
Itulah kesalahanku, padahal aku kuliah di jurusan manajemen konsentrasi pemasaran. Mengapa aku tidak hati-hati dalam bertransaksi. Ahh… itu semua gara-gara nemo imut tersebut. Banyak pelajaran yang ku dapatkan dari itu.

Ada satu mitos, katanya orang yang memelihara ikan arwana, ikan koi ataupun ikan giru akan membuat orang tersebut semakin kaya, awalnya saya tolak mentah-mentah takhayul itu. Tetapi pada sebuah training yang membahas tentang kekuatan hati “quantum ikhlas” dan tentang ilmu yang menjelaskan keajaiban gelombang otak, sebenarnya bukan ikan arwana, ikan koi atau ikan girunya nya yang membuat kita kaya, tetapi ketenangan dan kedamaian bathin lah yang membuat kita kaya. Saat kita melihat keindahan ikan tersebut menari di aquarium dengan anggunnya, telinga mendengarkan gemericik air dari gelembung udara, membuat kita perlahan mulai tenang, damai, dan relaks setelah seharian aktifitas pekerjaan di luar yang membikin stress. Jadi efek dari melihat keindahan dan kedamaian ikan tersebut yang membuat kondisi otak kita meng akses kondisi Alpha.
Ok, begitu banyak manfaat dari Gelombang Alpha ini, apakah ada kaitannya dengan ketenangan jiwa yang sudah di ajarkan oleh agama ?
Bagi umat Islam, sebelum melakukan shalat, kita di wajibkan untuk ber wudlu, jika kita kaji lebih dalam, sebenarnya dengan ber wudlu adalah menurunkan gelombang otak kita dari kondisi Beta pada kondisi Alpha, agar kita melakukan shalat lebih ikhlas, dan pasrah kepada Allah swt. Sebenarnya Allah sudah mengajarkan kita untuk meng akses kondisi Alpha tersebut namun mungkin kita tidak menyadarinya. Dalam islam, sepasang suami istri telah melakukan hubungan badan, maka harus mandi wajib, minimal berwudlu apabila tidak langsung mandi wajib. Hal itu benar - benar mengembalikan kondisi gelombang otak ke kondisi Alpha setelah high Beta (gelombang nafsu/sexual). Islam sudah mengaturnya sedemikian rupa untuk kebaikan umatnya. Sebenarnya Allah sudah mengajarkan kita untuk meng akses kondisi Alpha tersebut namun mungkin kita tidak menyadarinya. Banyak sekali keajaiban gelombang Alpha ini, seperti meningkatkan kesehatan, keikhlasan, kedamaian, dan tentunya kekayaan yang sedang kita bahas ini. Kadang di jaman yang serba stress ini, kita selalu di kejar waktu, untuk yang bekerja di kantor, kita gak sempet untuk shalat Duha, gak sempet shalat dengan maksimal, jam kantor menuntut kita terus bekerja, belum lagi macet dijalan, orang semakin kehilangan momentum untuk memaksimalkan kondisi relaks nya yang sebenarnya sangat luar biasa. Banyak sekali keajaiban gelombang Alpha ini, seperti meningkatkan kesehatan, keikhlasan, kedamaian, dan tentunya kekayaan yang dibahas di training tersebut. Setelah training tersebut, aku tak mau sembarang meyalahkan atau menuduh-nuduh orang lain penganut tahayyul, bid’ah apalagi sampai menuduh kafir.
“assalamualaikum nemo, selamat pagi… semoga hari ini menyenangkan. I love you” sapaku pada nemoku. Ku lemparkan pellet ke aquarium. Ku keluar kamar membangunkan

0 komentar:

Posting Komentar

Edufunia Right. Diberdayakan oleh Blogger.