Wanita Karir Menurut Islam Dalam Perspektifku
Catatan diskusi Interdisipliner PesMa Firdaus Malang
Oleh:
@Zaenal_Edufunia
Membahas
tentang wanita tidak akan pernah ada habisnya. Makhluk indah tersebut akan
selalu menarik untuk didiskusikan utamanya bagi pria. Dan kebanyakan tujuan akhir dari semua diskusi adalah ingin
bisa mengerti dan mencintai wanita (karena menurut mitos wanita itu sulit
dimengerti. ^o^). Betulkah..??
Saya sepakat
dengan kata ada band “karena wanita ingin dimengerti” Namun sebagai orang dan
makhluk ekonomi kita harus bisa membedakan antara “want dan need” “ingin dan
butuh”. sampai kapanpun kita tidak bisa mengerti wanita secara utuh karena itu
merupakan want/keinginan wanita. Sifat dr keinginan adalah tiada batas, jika
diikutipun takkan ada batasnya maka dari itu hukum mengerti wanita tidak wajib
tapi sunnah muakkad. Hehe.. (ah, yg bener aja). iya mengerti wanita itu sunnah,
tapi mencintai wanita hukumnya wajib. Kenapa wajib? Alasan ini Tak perlu
dalil-dalilan, saya yakin kita pastinya sepakat dengan alasan ini yaitu... karena
kita (laki-laki) terlahir dari seorang wanita, dibesarkan dengan kasih sayang
wanita, merasa sempurna dan berarti karena wanita, maka tak ada alasan
untuk tidak mencintai wanita. So, mencintai wanita itu wajib.. Maka wajib bagi
kita mencintai wanita dan sunnah muakkad (sangat disarankan) untuk mengerti
wanita. (ini ijtihad pribadi).
Terkait wanita
karier menurut islam, saya berpendapat itu mubah/boleh bersyarat, syaratnya adalah tidak
melanggar syariat islam, tidak melanggar kodratnya sebagai wanita, urusan rumah tangga tetap utama dan pastinya
menjaga akhlak.
Tak ada masalah
dengan masalah wanita berkarir namun secara pribadi saya termasuk laki-laki pencemburu,
sangat sulit bagiku melepaskan wanitaku keluar tanpa pengawasan dan kendaliku,
aku takut terjadi apa-apa terlebih sampai terjadi pelecehan. Jika istriku ijin
kepadaku ingin berkarir/beraktualisasi diri diluar rumah maka aku membatasinya
dengan pekerjaan ringan saja sesuai fisik lembutnya, tak banyak menyita waktu
dirumah dan tidak menyimpang dari kodratnya sebagai wanita. Dan aku juga kan berkata padanya,
“Istriku, jika
niatmu berkarir karena factor ekonomi maka itu tamparan bagiku. Istriku, engkau
adalah tanggungjawabku urusan ekonomi itu mutlak kewajibanku tak perlu engkau
risaukan itu karena kenyangmu adalah tenangku”.
”Istriku, aku
sulit rela jika aku keluar kerja/usaha engkau juga keluar untuk kerja sehingga
ketika aku pulang wajahmu kusut kelelahan dan tak menyambutku dengan senyum manismu”.
“Istriku,
kewajibanmu dan kodratmu lebih pada masalah anak dan rumah, “ummu rabbatul
bait” anak kita adalah amanah bersama mari kita berkolabori dan bersinergi dengan
baik” oh, iya ada sabda nabi yang menekankan agar wanita lebih utama bekerja dan berkarya di rumah yaitu "Sebaik-baik canda seorang Muslimah di rumahnya adalah bertenun"
dan memang pada masa rasulullah wanita sangat jarang keluar, mereka lebih banyak mengurus rumah dan menghabiskan waktu bekerja, berkarya dan berkarir di rumah. mungkin ada celotehan "Bosen dong wanita di rumah terus..!! makanya si pria/suami sesekali mengajak sang wanita/istri jalan-jalan dan berpetualang keliling indonesia atau keliling dunia. bergandeng tangan dan terbaaang bersamaa...!!
Ini pendapat
tentang wanita karier atau curhat..?
hehe… intinya berkarir itu bukan masalah, yang menjadi masalah adalah
ketika tugas utama atau tugas sebagai istri/ibu menjadi kalah akibat berkarir, kasian juga anaknya kan klo kehilangan sosok sang ibu. jadi karir itu boleh asal syaratnya tak boleh dilanggar. Itu aja simplenya.
Salah satu sifat dari cinta bagi pria adalah meski memberi banyak
terasa masih sedikit. bagi wanita sebaliknya meski menerima dikit terasa
banyak. kepada pria marilah kita berikan yang terbaik untuk istri kita. dan
wanita terimalah pemberian suami dengan penuh syukur dan ikhlas. do'akan juga
pas suami berangkat kerja/usaha agar mendapatkan rezeki yang halal, berkah dan
banyak. Amin....
saran untuk laki-laki, mencintai wanita itu akan berbalas cintanya
pada kita, trust me, it work…!!
sekian dah... mulai ngelantur kmana-mana ini. ^-^
wallahu a'lam
bisshowab...
bagus sekali artikelnya. menginspirasi terimakasih artikelnya
BalasHapusterimakasih komentarnya, selamat datang di blog kami, semoga bermanfaat.
BalasHapushemm, bagaimna pendapat ustad jika ada wanita yang berkarir di bidang dakwah masyarakat?
BalasHapusatau mngkin biasa mengikuti pengajian di luar secara rutin?
bagus banget berkarir di bidang dakwah, atau juga sering dan terus belajar/mengikuti pengajian dll.... yang penting apa-apa yang menjadi kewajiban dan fitrah sebagai wanita/istri/ibu tetap terjaga dan tertunaikan. kewajiban harus didahulukan drpd sunnah.
BalasHapusTerimakasih informasinya
BalasHapus