AGAMA, ALIRAN DAN
IDEOLOGI ISLAM
catatan pesantren untuk kalangan sendiri
Pengajian ini akan membahas tentang Islam
dan gerakannya secara nasional dan internasional yang kemudian mempengaruhi
suasana kaum muslimin, baik di Indonesia
maupun di dunia internasional. Di dalam dunia Islam, ada tiga istilah;
1. Tentang
agama Islam;
2. Tentang
aliran di dalam Islam;
3. Tentang
ideologi yang berbasis Islam.
Kalau yang pertama, agama Islam adalah
ajaran Nabi Muhammad SAW. Itu sudah jelas pengertiannya, yakni tatanan
kehidupan, baik secara aqidah, syari'ah, dan akhlaq; yang menyangkut kehidupan
kita di dunia dan di akhirat. Sehingga agama selalu bersifat transendental
dan immanent. Transendental artinya: Ada kaita-mengkait dengan Dzat Allah yang
mewujudkan, sedangkan Immanent artinya ada ajaran-ajaran untuk
kemanusiaan. Jadi, dalam agama Islam ada yang bersifat ghaibiyyah dan
ada juga yang bersifat dzahiriyah.
Adapun pengertian aliran di dalam Islam
adalah pemahaman seseorang atau kelompok terhadap Islam sebagai ajaran. Ingat!
Islam sebagai ajaran, bukan salah satu segi saja, tapi Islam secara utuh
sebagai agama. Contoh aliran Islam; Syi'ah, ASWAJA, Mu'tazilah, Jabariyah
(Aliran yang berpendapat bahwa manusia itu terserah nasib, tidak ada yang perlu
dikerjakan, karena semua sudah ditentukan oleh nasib). Jadi, aliran Islam
merupakan pemahaman orang atau kelompok tentang Islam secara utuh sebagai
ajaran.
Sedangkan ideologi yang berbasis Islam
adalah pemikiran orang terhadap penerapan ajaran Islam dalam konteks tertentu
yang diyakini itu benar. Misalnya; Bagaimana Islam ini kalau dibawa ke
politik?. Artinya di sini ada ideologi politik Islam; Bagaimana Islam ini kalau
dibawa ke ekonomi?, maka ada ideologi ekonomi Islam; dst. Jadi, Ideologi Islam
itu artinya sudah masuk pada pemikiran seseorang atau kelompok tertentu tentang
Islam dalam masalah tertentu. Hal ini berbeda dengan aliran Islam yang memahi
Islam secara keseluruhan, tapi pemahamannya berbeda-beda.
Ideologi Islam itu penerapan Islam
terhadap sesuatu yang diyakini itu benar sebagai tujuan agama Islam, menurut
pemikirannya. Yang paling ramai, berkenaan dengan ideologi yang berbasis Islam
ini – selanjutnya saya sebut "ideologi" saja –, ada dua ulama' yang
mempunyai konsepsi ideologi praktis Islam. Pertama: Tokoh dari Mesir yang
bernama Sayyid Quthub. Dia mencoba merumuskan Islam dalam bidang politik dan
kenegaraan. Islam itu kalau kemudian diracik menjadi konsep kenegaraan dan
politik, itu jadinya gimana?. Berarti ini masuk kategori ideologi Islam.
Konsep ideologi Sayyid Quthub ini kemudian diimplementasikan oleh Abdul Hasan.
Karena dia yang melakukan implementator konsepsi Sayyid Quthub itu, maka
dia dianggap orang yang pertama kali menerapkan teori tersebut sehingga dia
disebut dengan Hasan Al-Banna atau Hasan The Founder (Hasan sang pendiri
sebuah sistem politik dan kenegaraan yang berdasarkan Islam).
Lalu lahirlah IM (Ikhwanul Muslimin)
sekitar tahun 1955-1960. Ketika itu, Indonesia masih dipimpin Bung
Karno. Konsep dari IM ini ketika baru berdiri adalah menggunakan teori
intelejen sekaligus teori gerakan masif untuk mengubah sistem Republik di Mesir
yang dibangun oleh Gamal Abdul Nasser. Gamal Abdul Nasser ini merupakan
seseorang yang berpikiran sosialis, sehingga dia akrab dengan Bung Karno,
karena pikiran-pikirannya sama. Sedangkan gerakan IM di Mesir adalah ingin
mengubah tatanan Republik menjadi tatanan Islam ala IM. Maka terjadilah
perang politik, sampai akhirnya Sayyid Quthub dan tokoh-tokoh IM dihabisi oleh
Gamal Abdul Nasser.
Sisa-sisa dari para tokoh IM itu masih
ada di Mesir. Yang ekstrim dan yang dulu membunuh Wakil Presiden pada zaman
Gamal Abdul Nasser, kemudian jadi presiden waktu itu namanya Anwar Saadaat.
Jadi, IM itu sebuah konsepsi kenegaraan menurut Islam versi Sayyid Quthub.
Belakangan, IM ini pecah menjadi dua
bagian. Tapi pecahnya ini bukan berarti mereka saling memusuhi, namun karena
mengambil dimensi yang berbeda. Sayap pertama tidak lagi bergerak di bidang
gerakan massa ,
akan tetapi melalui gerakan diplomasi, konstitusional, parlementer, dsb. Kenapa
demikian?, karena bedasarkan pengalaman-pengalaman pada waktu dulu ketika
melakukan gerakan revolusi justru ditumpas habis oleh Gamal Abdul Nasser. Oleh
karena itu, IM mengubah taktik menjadi konstitusional. Jadi, mereka bergerak
bagaimana caranya menjadi anggota DPR, masuk Kabinet, dan bagaimana bisa membuat UU, sehingga mereka
bergerak dalam pemerintahan. Sebelumnya, IM berada pada posisi sebagai oposisi
yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah.
Sedangkan sayap IM yang kedua tetap
mempertahankan pola lama, yakni pola massa
aksi. Baik massa aksi itu pada tingkat bawah,
maupun massa
aksi pada tingkat atas. Sayap ini, namanya Hizbut Tahrir (HT). Hizbun
artinya kelompok, dan kata Hizbun itu pasti merujuk pada kelompok
politik; sedangkan At-Tahrir artinya yang membebaskan. Jadi, Hizbut
Tahrir berarti Partai Pembebasan. Maksudnya: Negara dibebaskan dari seluruh
metode dan sistem pemerintahan yang ada, lalu diganti dengan sistem
pemerintahan model Khilafah. Akhirnya, HT ini menjadi lebih keras dari pada
IM-nya, karena IM sekarang ini lebih lunak dan bergerak di bidang parlementer,
di dalam pemerintahan, dan ujung-ujungnya nanti pemerintahan akan mereka
kuasai.
Nah, sekarang saya akan menceritakan
sayap IM yang pertama:
Sayap IM yang pertama ini berada di basis
masyarakat. Mereka menggunakan sistem dakwah bukan politik, misalnya: Melalui
pengajian, usroh, dsb. Adapun sistem yang mereka gunakan adalah sistem
MLM (Multi Level Marketing). Sistem MLM ini meniru sistem sel yang
dilakukan oleh Partai Komunis di Moskow. Misalnya: Membina 5 orang, lalu
masing-masing dari 5 orang ini membina 5 orang lagi, dst. Oleh karena itu,
belum tentu antara satu kelompok dengan kelompok lain itu saling mengenal.
Jadi, gerbongnya gerbong dakwah, tapi lokomotifnya lokomotif politik.
Gerbongnya ngaji Al-Qur'an dan segala macam supaya ada akumulasi massa , tapi yang membawa
nanti jurusannya politik kenegaraan.
Teori ini yang di Indonesia diadopsi oleh PKS. PKS
ini mengadopsi teori IM yang bersikap lebih lunak, di bawah dakwah, akan tetapi
sesungguhnya ujung-ujungnya adalah politik. Oleh karenanya, modal pertama
adalah demo. Demo itu diilmuni (ada ilmunya), mulai dari cara lari, bawa
ranselnya, yel-yelnya, gerakannya, dll. Semuanya dilatih karena demo itu
merupakan modal mereka. Tujuan demo tersebut adalah: Untuk mencari kekuasaan
dan untuk menciptakan publik opini. Mereka ini selalu bersikap kritis. Ketika
terjadi kekurangan beras, mereka demo; Ada
suatu hal di Palestina, mereka demo, sekalipun demonya cuma di Bundaran HI, ndak
sampai ke Palestina. Dengan demikian, grup ini ingin dikesankan oleh masyarakat
sebagai pembela Islam. Mereka juga kritis terhadap pemerintah, misalnya:
Tentang kemiskinan, gaji guru, dsb. Akan tetapi setelah pemilu kemarin dan
mereka mendapat jatah menteri, sekarang ndak melakukan mengkritik lagi.
Sekarang ndak ada lagi demo PKS terhadap SBY.
Kemarin pada hari ulang tahun PKS, mereka
memberikan award sebagai pemberantas korupsi yang paling ternama di Indonesia
kepada "Sayyidina" SBY. Akhirnya pemberian award itu
ditentang oleh orang banyak. Menurut mereka : "Wong pemberantasan
korupsi cuma tebang pilih saja kok dikasih award".
Kenapa mereka merubah strategi?. Ini kan mau reshuffle.
Mereka mempunyai wakil 3 menteri, yaitu: Menteri Pertanian, Menteri olahraga
yang ndak pernah olah raga sama sekali dan Menteri Perumahan Rakyat. Rupanya,
Menteri Pertanian ini sangat ketat hukumnya, sehingga dia pidato bahwa menanam
tembakau itu haram. Karena rokok itu haram, maka tembakau juga haram. Akhirnya
pabrik-pabrik rokok menjadi ribut. Di sini si menteri tidak bisa menempatkan
diri antara sebagai mufti dan sebagai menteri.
Ketika Iran ditekan Amerika, yang teriak
cuma saya sedangkan mereka diam saja. Akan tetapi kalau Palestina yang
diserang, mereka pasti teriak. Kenapa demikian?, karena para pemimpin IM itu
anti-Syi'ah. Pemimpin mereka berasal dari kalangan Sunni dan sebagian Wahabi,
sedangan yang Syi'ah, tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, mereka jengkel sama
Syi'ah. Saya ini NU atau ASWAJA, sehingga saya mau membela Iran untuk membela bangsa itu agar
bisa mengembangkan tekhnologi nuklir sepanjang tidak digunakan untuk senjata.
Jadi pendekatannya bukan saya dengan Syi'ah, akan tetapi pendekatan NU yang Rahmatan
lil 'Alamin yang harus membela semuanya.
Bagi mereka, Saudi Arabia itu Radhiyallahu
'Anhu. Bangsa Saudi itu ngajinya jarang memakai lagu, karena lagu
itu dianggap bid'ah. Jadi, Qira'ah itu dibilang bid'ah oleh Saudi. Bid'ah itu
artinya bikin-bikin di dalam Islam. Bagi Saudi, semua bid'ah itu dhalalah,
dan semua bid'ah dhalalah itu masuk neraka. Menurut mereka, yang masuk
surga itu sedikit, karena yang masuk surga hanya mereka sendiri. Semua yang
tidak ada di Saudi, dianggap bid'ah. Padahal kalau kita bicara jujur, di
Palestina yang mayoritas Sunni, baik Hamas maupun Fatah, akan tetapi sampai
sekarang, yang paling banyak membatu Palestina dalam perlawanan terhadap Israel
adalah Iran, sedangkan Arab Saudi tidak mau membantu karena takut sama "juragannya",
yaitu Amerika yang sudah memompakan minyak-minyak mereka, karena Saudi tidak
bisa memompa minyaknya sendiri. Bahkan seluruh rekening milik Arab Saudi berada
di bank-bank Amerika yang dikuasai oleh Yahudi. Jadi, Raja Saudi itu sangat
takut sama Amerika, akan tetapi rakyatnya tidak suka sama Amerika, termasuk
Osama Bin Laden. Osama ini orang Saudi yang berprofesi sebagai kontraktor
besar. Dia tidak suka kepada Saudi maupun Amerika, sehingga dia melakukan
perlawanan terhadap keduanya.
PKS yang mengadopsi cara-cara IM tadi,
bisa saya bilang bahwa dia merupakan bagian dari politik global IM. Politik
global IM ini sebenarnya di Timur Tengah sendiri ditolak oleh banyak negara,
karena masing-masing negara ini merasa dibahayakan, karena kalau IM dibiarkan,
mereka akan merebut kekuasaan. Di antara negara-negara yang melarang IM adalah
Saudi, seluruh negara teluk, Uni Emirat Arab, Yordania, Syiria, Irak, dll.
Jadi, IM itu bergerak undercover atau KO (Komando Operasi) di bawah
tanah.
Di
Indonesia, setelah reformasi semuanya bebas termasuk IM bebas bergerak di sini.
Padahal ujung-ujungnya nanti mereka akan mendirikan negara Islam versi IM. 'Kan negara Islam itu
bisa berbentuk Kerajaan, Republik, Mullah, dsb. Sedangkan IM itu mempunyai
model negara tersendiri. Modelnya seperti apa tidak pernah diberitahukan,
kecuali hanya kata-kata "Khilafah". Khilafah artinya
kepemimpinan Islam.
Sayap IM yang kedua adalah sayap yang
masih menggunakan cara-cara masif. Sayap IM yang kedua ini adalah Hizbut
Tahrir. HT di Indonesia disebut dengan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia ). Kalau ada HT Indonesia,
berarti ada HT Malaysia, HT Inggris, HT Australia, dsb. Sayap kedua ini juga
sama dengan sayap pertama. Bedanya, kalau HT ini tidak begitu ngurusi
dakwah ke bawah, tapi langsung mempersoalkan bentuk negara agar mengerucut
menjadi bentuk Khilafah. Tapi kalau ditanya, Khilafah seperti apa yang Anda
inginkan? Mereka pasti tidak bisa menjawab. Apakah bentuk negara Saudi dan Mesir
itu Khilafah? Tentu mereka tidak bisa menjawab. HT ini selalu mengatakan bahwa
kalau suatu negara itu bangkrut adalah dikarenakan tidak menggunakan sistem
Khilafah.
Adapun persamaan kedua sayap IM ini
adalah mereka sama-sama tidak membuat proyek-proyek masyarakat sendiri, akan
tetapi mengambil milik orang lain, terserah milik siapa. Nggak usah gawe
masjid, karena masjid itu milik Allah SWT. Kalau begini keadaannya, maka
kavling kita iso entek, karena dunia ini milik Allah SWT.
Mereka itu mempunyai gerakan yang
terorganisir, baik secara nasional maupun internasional, sehingga gerakannya
rapi. Sedangkan NU dan Muhammadiyah itu gerakannya grudak-gruduk. Jadi,
orang NU itu ahli pidato di depan massa ,
tapi tidak mengerti masa depan. Muhammadiyah juga tidak bergerak dengan sistem
MLM, akan tetapi hanya bergerak di bidang pelayanan masyarakat, di bidang
kesehatan, pendidikan, dll. Muhammadiyah itu mengikuti sistem nasional, bukan
menganut sistem Muhammadiyah sendiri. Oleh karena itu, tidak semua universitas
Muhammadiyah menghasilkan orang Muhammadiyah, karena di situ tidak ada prosesing,
tapi yang ada adalah serving atau memberikan pelayanan terhadap
masyarakat. Sedangkan kalau NU itu karena punya Ponpes. Kurikulum Ponpes itu
sudah NU. Jadi, biar ndak disuruh NU, meraka ya NU saja. Bukan hanya
pikirannya NU, sak potongane juga NU. Misanya: Kopyahnya tinggi,
sarungan nggak sabukan. NU ini merawat rule sociaty, sedangkan
Muhammadiyah merawat middle society.
HTI itu sebenarnya tidak bisa menjawab
kalau ditanya, Apa bentuk dari Khilafah itu?. Kalau berada di Fakultas Hukum.
Coba engkau bertanya kepada mereka: Bagaimana model kabinet khilafah itu?,
Parlementernya bagaimana?, dll. Bahkan bisa jadi mereka itu nggak ngerti
parlemen itu apa. Jadi, mereka itu tidak well conseption, meskipun sudah
well organize. Maksudnya: Gerakan mereka terkontrol, tapi tidak ada
konsepnya. Kenapa demikian? Karena penerapan Islam itu kalau sudah bicara
tentang bentuk negara, maka tidak ditentukan di dalam Islam saja, akan tetapi
harus ada interaksi antara prinsip Islam dengan budaya di negara masing-masing.
Misalnya: Indonesia
dengan Pancasila. Malaysia
dengan model kerajaan.
Mesir yang setengah sekuler saja bilang
mereka negara Islam; Arab Saudi malah merasa paling Islam. Padahal di sana tidak ada parlemen,
tidak ada pemilu atau coblosan, akan tetapi karena harga-harga murah,
akhirnya sistem kerajaan ini tetap bertahan. Iran juga merasa sebagai negara
Islam dengan sistem mullah. Di Iran itu posisi paling tinggi adalah Qaaid (leader)
yang saat ini dipegang oleh Ayatullah Khomaeni; di bawahnya adalah semacam
Ketua Mahkamah Agung bernama Ayatullah Syahrudi; di bawahnya lagi adalah Ketua
Parlemen yang dipegang oleh Ayatullah Hasymi Al-'Adili, baru kemudian di
bawahnya Presiden Ahmadinejad. Setelah itu ada menteri dan gubernur. Iran
juga merasa negara Islam.
Yang ajaib itu pemerintahan di Libanon.
Kalau kamu ndak bingung, berarti ndak normal. Harus bingung!.
Kenapa?, Bayangkan. Libanon ini merupakan negara kecil. Pemerintahannya dibagi
per sekte, bukan melalui pemilu. Presidennya harus berasal dari Kristen
Manorith; Perdana Menteri-nya diberikan kepada Sunni; dan Ketua Parlemennya
diberikan kepada Syi'ah. Di Libnon, masyarakat Sunni, Syi'ah dan Kristen
Manorith hidup dalam lingkungan yang berbeda-beda, dan area itu disekat serta
dijaga oleh tank-tank, supaya tidak terjadi bentrokan di antara mereka.
Masing-masing dari golongan Syi'ah, Sunni dan Manorith itu mempunyai tentara
sendiri-sendiri. Hanya saja tentara yang paling besar adalah Hizbullah yang
dipimpin oleh Nashrullah. Kekutan Hizbullah ini 10 kali lipat dari tentara
resmi negara Libabon. Melihat hal seperti itu, orang harus bingung. Libanon ini
juga menyatakan sebagai negara Islam.
Karena IM dianggap mengancam
negara-negara Timur Tengah, maka hampir semua negara itu melarang IM. Sedangkan
IM yang ada di Eropa , Australia , dsb. Para Khatibnya
langsung ditangkep setelah khutbah, karena konstitusi negara tersebut
disalah-salahkan oleh sang khatib, kenapa kok tidak menggunakan syari'at
Islam.
HT di Indonesia ini pada tanggal 3-6 Mei
2007 mau bikin acara besar di Stadion Gelora dan saya diundang sebagai
pembicara utama di sana .
Menurut kamu, Apakah saya datang atau tidak?. HTI ini akan mendatangkan seluruh
anggota HT di seluruh dunia. Saya pasti tidak datang, karena kalau saya datang
berarti saya telah membenarkan gerakan mereka. Akan tetapi kalau mereka mau
bertamu ke sini, saya persilahkan.
IM itu bersaing dengan kelompok lain di
Timur Tengah, antara lain: Al-Qaeda, Al-Jaulah, kelompok Mujahidin, dan
sekarang ada lagi kelompok yang namanya Khitthah Rasulillah. Mereka bertempur
satu sama lain.
Semua hal di atas baru menyangkut
pertikaian antar ideologi Islam, belum lagi yang bertempur secara aliran.
Kondisi inilah yang menyebabkan Timur Tengah tidak pernah aman dan tidak pernah
menang dengan Israel .
Karena internnya saja sudah penuh dengan konflik, baik politik maupun megalomania.
Masing-masing tokoh negara di Timur Tengah merasa paling Arab. Misalnya;
Qaddafi, ketika salaman dengan saya dia berkata: "Saya sebagai
pemimpin Arab"; padahal dia hanya pemimpin Libyia saja. Demikian juga
dengan Husni Muibarak, Presiden Irsyaad, dll.
Persaingan-persaingan inilah yang membuat
Israel
dan Amerika bisa membelah, mengacak-acak, dan mensekat-sekat bangsa Timur
Tengah. Kamu bisa bayangkan, Saddam pernah dibiayai oleh Amerika untuk
menyerang Iran .
Misil-misil didatangkan dari Amerika oleh Donald Rumsfeld, sang arsitek perang
Irak lalu. Amerika menyerang Irak pertama kali menggunakan pangkalan di Saudai,
kemudian di Doha ,
dst. Pada waktu menyerang Afghanistan ,
pangkalan Amerika ada di Pakistan .
Jadi, bagaimana mungkin mereka mau menang dalam kondisi seperti itu?. Kemudian
di masing-masing negara itu terjadi pertentangan kelompok yang luar biasa. Saya
baru saja dikirimi buku dari Pakistan
yang di dalamnya ada keterangan bahwa di
Pakistan
itu ada 25 organisasi ekstrimis garis geras. Kalau 2-3 organisasi masih
lumayan; ini 25 organisasi!. Jadi, ben dino pekerjaannya perang.
Seakan-akan beda syari'at saja, sudah halal dibunuh. Mereka ini lebih suka
mencari surga dengan membunuh, bukan menghidupi orang. Mereka mencari surga
dengan cara mencaci maki, padahal mendidik itu juga mendatangkan surga. Inilah
yang digambarkan dalam Surat At-Taubah : 97
الْأَعْرَابُ أَشَدُّ كُفْرًا وَنِفَاقًا
وَأَجْدَرُ أَلَّا يَعْلَمُوا حُدُودَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ ۗ وَاللَّهُ
عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Orang-orang Arab itu, lebih sangat kekafiran dan
kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan
Allah kepada Rasul-Nya. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Aslinya, orang-orang Arab
sebelum mendapatkan Hidayah melalui Rasulullah SAW adalah bangsa yang paling
kafir dan paling munafiq.
Untuk melanjutkan membaca klik link berikut : agama-aliran-dan-ideologi-islam-part-2
0 komentar:
Posting Komentar