Kamis, 05 Desember 2013

Ekonomi Syariah Adalah Suaka Ekonomi Sejati Menuju Indonesia Mandiri



Menjadi Negara dan bangsa mandiri adalah harapan dari seluruh bangsa di dunia tak terkecuali indonesia. Kemandirian penting bagi suatu bangsa untuk bertahan pada era globalisasi yang sangat kompetitif Terlebih untuk menghadapi perdagangan bebas utamanya  wilayah asean (ASEAN Market) yang akan dimulai tahun 2015 mendatang. Kemandirian bangsa dipengaruhi oleh banyak faktor utamanya faktor ekonomi. System atau konsep ekonomi dari suatu Negara menetukan nilai dan karakteristik kegiatan ekonominya. Salah satu system ekonomi adalah ekonomi islam atau ekonomi syariah. Ekonomi syariah adalah suatu system, konsep dan ilmu  yang mempelajari masalah-masalah ekonomi yang didasari oleh prinsip-prinsip/nilai-nilai Islam.
Karena System ekonomi syariah berlandaskan pada nilai-nilai islam maka tak bisa dielakkan harus mengikuti kaidah atau aturan main agama islam. Dalam islam, masalah ekonomi termasuk dalam bahasan muamalah atau hubungan dengan manusia lainnya. Asal hukum dari muamalah adalah boleh/halal selama tidak ada dalil yang mengharamkannya. Kata haram dalam bahasa arab yang mempunyai arti terhormat. bisa dicontohkan rumah ibadah yang dihormati oleh ummatnya maka akan banyak aturan/larangan yang diterapkan. beberapa hal yang diharamkan oleh islam yang tidak diharamkan oleh system ekonomi lainnya, larangan dalam ekonomi syariah bisa dibagi 2 kategori yaitu Pertama, perangkat lunak. berupa nilai-nilai, etika ekonomi dan spiritual ketuhanan. Kedua, perangkat keras. berupa tata kelola, hukum dan transaksi legal.

Masalah kemandirian bidang ekonomi tak terlepas dari masalah pokok ekonomi indonesia antara lain pengangguran, rendahnya investasi, minimnya infrastruktur, ketimpangan sosial dan tingginya korupsi. Masalah tersebut berasal bisa dibagi menjadi 2 bagian yaitu infrastruktur dan sumber daya manusia. kredibel dan kompeten. Pertanyaannya utama adalah Bisakah produk ekonomi syariah mengatasi masalah diatas? Dan seberapa besar kontribusinya?
Karakteristik secara pasti dari ekonomi syariah bisa dilihat dari produk-produknya. Produk dari ekonomi syariah dibagi dalam dua kategori yaitu komersial dan social. Pertama, Produk Ekonomi Islam Komersial diantaranya bank syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah, obligasi syariah, pegadaian syariah, Badan Pengkreditan Rakyat Syariah, koperasi syariah. Kedua, Produk Ekonomi Islam Sosial yaitu Zakat, Infaq dan Shadaqoh. Keduanya terintegrasi sesuai dengan kebutuhan social ekonomi masyarakat dan diharapkan dengan kedua produk ekonomi islam tersebut kesenjangan social semakin sempit dan keadilan ekonomi lebih terasa sehingga transformasi ekonomi dan social bisa terwujud.
Masalah pengangguran adalah masalah semua negara karena masyarakat yang tidak memiliki penghasilan akan menjadi beban negara dan angka kriminalitas bisa lebih tinggi. Penyebab minimnya lapangan kerja dikarenakan sedikitnya jumlah entrepreneur dan rendahnya investasi di sector riil. Dari dua sebab minimnya lapangan pekerjaan bisa diatasi oleh beberapa produk ekonomi syariah yaitu bank syariah yang tidak menyentuh sesi moneter dan hanya menggarap sector riil karena dalam perbankan syariah tidak mengenal bunga sedangkan Bunga memiliki dampak inflatoir yang diakibatkan oleh bunga sebagai biaya uang. Semakin besar tingkat suku bunga semakin tinggi harga barang yang ditetapkan, semakin tinggi harga suatu barang semakin rendah permintaan barang tersebut, semakin rendah permintaan suatu produk semakin rendah profit suatu perusahaan. semakin rendah profit perusahaan, semakin besar kemungkinan bangkrut sehingga dengan banyaknya perusahaan yang gulung tikar semakin sempit pula lapangan kerja.
Masalah kesenjangan social dikarenakan tidak meratanya pendapatan. Suatu bangsa tidak dapat dikatakan mandiri manakala sekelompok kecil orang menguasai sebagian besar aset atau kegiatan ekonomi. Salah satu Penyebab kesenjangan social adalah Kebijakan politik ekonomi pemerintah mendukung konglomerasi ekonomi, sudah pasti menghasilkan ketidakmerataan pengelolaan sumber daya alam yang ada sehingga berdampak pada munculnya kemiskinan. Serta system perbankan yang menggunakan system bunga juga mengakibatkan kesenjangan ekonomi semakin besar. Selain itu system bunga membuat etika kemanusian berkurang karena untuk meminjamkan uang dia akan selalu memikirkan berapa bunga yang harus dikembalikan. System bunga juga bisa membuat jurang lebih luas ketika resesi ekonomi dikarenakan si kaya akan memperoleh Bunga yang sangat tinggi sehingga tambah kaya. Sementara itu karena biaya modal menjadi sangat mahal, si miskin tidak mampu meminjam dan tidak bisa berusaha. Akibatnya, yang miskin semakin tertinggal.
Banyaknya hal yang diharamkan dalam ekonomi syariah menunjukkan adanya sesuatu hal yang dihormati/dilindungi didalamnya. Karena salah satu tujuan dari syariah (maqosid syariah) adalah menjaga harta sehingga dalam mencari dan menggunakan harta tidak boleh menzalimi hak orang lain dan jangan sampai kita dizalimi orang lain. Menanamkan pemikiran ekonomi untuk membentuk suatu mindset ekonomi baru yang saling bersinergi dan menjamin kemandirian.
Ekonom peraih hadiah nobel tahun 1993, Douglass C. North. Dalam artikelnya, Economic Performance Through Time, North mengingatkan, mekanisme pasar bukan interaksi bebas antara supply dan demand semata. Namun juga diatur oleh perangkat keras dan lunak. Sebuah mekanisme pasar diatur oleh perangkat keras berupa tata kelola, hukum dan konstitusi. Selain itu juga dikendalikan oleh norma, perilaku, konvensi serta perangkat lunak lainnya. Dan menurut hemat penulis bahwa ekonomi syariah telah lama menyediakan perangkat keras dan lunak yang dimaksud oleh ekonom Douglass C. North tersebut, karena ekonomi syariah merupakan bagian dari ajaran  agama yang bersumber dari tuhan yang telah diajarkan pada ummatnya melalui utusannya empat belas abad tahun yang lalu.

kemajuan dan kemandirian mencerminkan perkembangan ekonomi suatu bangsa, ia tidak semata-mata konsep ekonomi. Kemajuan dan kemandirian juga tercermin dalam keseluruhan aspek kehidupan, kelembagaan, pranata-pranata, dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan masyarakat. Adakah suatu system ekonomi yang mengatur secara keseluruhan nilai-nilai kehidupan? Percayakan kita bahwa ajaran tuhan itu menguntungkan ?

0 komentar:

Posting Komentar

Edufunia Right. Diberdayakan oleh Blogger.