Sabtu, 19 April 2014

AGAMA, ALIRAN DAN IDEOLOGI ISLAM part 1

AGAMA, ALIRAN DAN IDEOLOGI ISLAM 
catatan pesantren untuk kalangan sendiri
oleh : abah Hasyim Muzadi

       Pengajian ini akan membahas tentang Islam dan gerakannya secara nasional dan internasional yang kemudian mempengaruhi suasana kaum muslimin, baik di Indonesia maupun di dunia internasional. Di dalam dunia Islam, ada tiga istilah;
1.    Tentang agama Islam;
2.    Tentang aliran di dalam Islam;
3.    Tentang ideologi yang berbasis Islam.
       Kalau yang pertama, agama Islam adalah ajaran Nabi Muhammad SAW. Itu sudah jelas pengertiannya, yakni tatanan kehidupan, baik secara aqidah, syari'ah, dan akhlaq; yang menyangkut kehidupan kita di dunia dan di akhirat. Sehingga agama selalu bersifat transendental dan immanent. Transendental artinya: Ada kaita-mengkait dengan Dzat Allah yang mewujudkan, sedangkan Immanent artinya ada ajaran-ajaran untuk kemanusiaan. Jadi, dalam agama Islam ada yang bersifat ghaibiyyah dan ada juga yang bersifat dzahiriyah.
       Adapun pengertian aliran di dalam Islam adalah pemahaman seseorang atau kelompok terhadap Islam sebagai ajaran. Ingat! Islam sebagai ajaran, bukan salah satu segi saja, tapi Islam secara utuh sebagai agama. Contoh aliran Islam; Syi'ah, ASWAJA, Mu'tazilah, Jabariyah (Aliran yang berpendapat bahwa manusia itu terserah nasib, tidak ada yang perlu dikerjakan, karena semua sudah ditentukan oleh nasib). Jadi, aliran Islam merupakan pemahaman orang atau kelompok tentang Islam secara utuh sebagai ajaran.
       Sedangkan ideologi yang berbasis Islam adalah pemikiran orang terhadap penerapan ajaran Islam dalam konteks tertentu yang diyakini itu benar. Misalnya; Bagaimana Islam ini kalau dibawa ke politik?. Artinya di sini ada ideologi politik Islam; Bagaimana Islam ini kalau dibawa ke ekonomi?, maka ada ideologi ekonomi Islam; dst. Jadi, Ideologi Islam itu artinya sudah masuk pada pemikiran seseorang atau kelompok tertentu tentang Islam dalam masalah tertentu. Hal ini berbeda dengan aliran Islam yang memahi Islam secara keseluruhan, tapi pemahamannya berbeda-beda.

       Ideologi Islam itu penerapan Islam terhadap sesuatu yang diyakini itu benar sebagai tujuan agama Islam, menurut pemikirannya. Yang paling ramai, berkenaan dengan ideologi yang berbasis Islam ini – selanjutnya saya sebut "ideologi" saja –, ada dua ulama' yang mempunyai konsepsi ideologi praktis Islam. Pertama: Tokoh dari Mesir yang bernama Sayyid Quthub. Dia mencoba merumuskan Islam dalam bidang politik dan kenegaraan. Islam itu kalau kemudian diracik menjadi konsep kenegaraan dan politik, itu jadinya gimana?. Berarti ini masuk kategori ideologi Islam. Konsep ideologi Sayyid Quthub ini kemudian diimplementasikan oleh Abdul Hasan. Karena dia yang melakukan implementator konsepsi Sayyid Quthub itu, maka dia dianggap orang yang pertama kali menerapkan teori tersebut sehingga dia disebut dengan Hasan Al-Banna atau Hasan The Founder (Hasan sang pendiri sebuah sistem politik dan kenegaraan yang berdasarkan Islam).
      
       Lalu lahirlah IM (Ikhwanul Muslimin) sekitar tahun 1955-1960. Ketika itu, Indonesia masih dipimpin Bung Karno. Konsep dari IM ini ketika baru berdiri adalah menggunakan teori intelejen sekaligus teori gerakan masif untuk mengubah sistem Republik di Mesir yang dibangun oleh Gamal Abdul Nasser. Gamal Abdul Nasser ini merupakan seseorang yang berpikiran sosialis, sehingga dia akrab dengan Bung Karno, karena pikiran-pikirannya sama. Sedangkan gerakan IM di Mesir adalah ingin mengubah tatanan Republik menjadi tatanan Islam ala IM. Maka terjadilah perang politik, sampai akhirnya Sayyid Quthub dan tokoh-tokoh IM dihabisi oleh Gamal Abdul Nasser.
       Sisa-sisa dari para tokoh IM itu masih ada di Mesir. Yang ekstrim dan yang dulu membunuh Wakil Presiden pada zaman Gamal Abdul Nasser, kemudian jadi presiden waktu itu namanya Anwar Saadaat. Jadi, IM itu sebuah konsepsi kenegaraan menurut Islam versi Sayyid Quthub.
       Belakangan, IM ini pecah menjadi dua bagian. Tapi pecahnya ini bukan berarti mereka saling memusuhi, namun karena mengambil dimensi yang berbeda. Sayap pertama tidak lagi bergerak di bidang gerakan massa, akan tetapi melalui gerakan diplomasi, konstitusional, parlementer, dsb. Kenapa demikian?, karena bedasarkan pengalaman-pengalaman pada waktu dulu ketika melakukan gerakan revolusi justru ditumpas habis oleh Gamal Abdul Nasser. Oleh karena itu, IM mengubah taktik menjadi konstitusional. Jadi, mereka bergerak bagaimana caranya menjadi anggota DPR, masuk Kabinet, dan  bagaimana bisa membuat UU, sehingga mereka bergerak dalam pemerintahan. Sebelumnya, IM berada pada posisi sebagai oposisi yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah.
       Sedangkan sayap IM yang kedua tetap mempertahankan pola lama, yakni pola massa aksi. Baik massa aksi itu pada tingkat bawah, maupun massa aksi pada tingkat atas. Sayap ini, namanya Hizbut Tahrir (HT). Hizbun artinya kelompok, dan kata Hizbun itu pasti merujuk pada kelompok politik; sedangkan At-Tahrir artinya yang membebaskan. Jadi, Hizbut Tahrir berarti Partai Pembebasan. Maksudnya: Negara dibebaskan dari seluruh metode dan sistem pemerintahan yang ada, lalu diganti dengan sistem pemerintahan model Khilafah. Akhirnya, HT ini menjadi lebih keras dari pada IM-nya, karena IM sekarang ini lebih lunak dan bergerak di bidang parlementer, di dalam pemerintahan, dan ujung-ujungnya nanti pemerintahan akan mereka kuasai.
       Nah, sekarang saya akan menceritakan sayap IM yang pertama:
       Sayap IM yang pertama ini berada di basis masyarakat. Mereka menggunakan sistem dakwah bukan politik, misalnya: Melalui pengajian, usroh, dsb. Adapun sistem yang mereka gunakan adalah sistem MLM (Multi Level Marketing). Sistem MLM ini meniru sistem sel yang dilakukan oleh Partai Komunis di Moskow. Misalnya: Membina 5 orang, lalu masing-masing dari 5 orang ini membina 5 orang lagi, dst. Oleh karena itu, belum tentu antara satu kelompok dengan kelompok lain itu saling mengenal. Jadi, gerbongnya gerbong dakwah, tapi lokomotifnya lokomotif politik. Gerbongnya ngaji Al-Qur'an dan segala macam supaya ada akumulasi massa, tapi yang membawa nanti jurusannya politik kenegaraan.
       Teori ini yang di Indonesia diadopsi oleh PKS. PKS ini mengadopsi teori IM yang bersikap lebih lunak, di bawah dakwah, akan tetapi sesungguhnya ujung-ujungnya adalah politik. Oleh karenanya, modal pertama adalah demo. Demo itu diilmuni (ada ilmunya), mulai dari cara lari, bawa ranselnya, yel-yelnya, gerakannya, dll. Semuanya dilatih karena demo itu merupakan modal mereka. Tujuan demo tersebut adalah: Untuk mencari kekuasaan dan untuk menciptakan publik opini. Mereka ini selalu bersikap kritis. Ketika terjadi kekurangan beras, mereka demo; Ada suatu hal di Palestina, mereka demo, sekalipun demonya cuma di Bundaran HI, ndak sampai ke Palestina. Dengan demikian, grup ini ingin dikesankan oleh masyarakat sebagai pembela Islam. Mereka juga kritis terhadap pemerintah, misalnya: Tentang kemiskinan, gaji guru, dsb. Akan tetapi setelah pemilu kemarin dan mereka mendapat jatah menteri, sekarang ndak melakukan mengkritik lagi. Sekarang ndak ada lagi demo PKS terhadap SBY.
       Kemarin pada hari ulang tahun PKS, mereka memberikan award sebagai pemberantas korupsi yang paling ternama di Indonesia kepada "Sayyidina" SBY. Akhirnya pemberian award itu ditentang oleh orang banyak. Menurut mereka : "Wong pemberantasan korupsi cuma tebang pilih saja kok dikasih award".
       Kenapa mereka merubah strategi?. Ini kan mau reshuffle. Mereka mempunyai wakil 3 menteri, yaitu: Menteri Pertanian, Menteri olahraga yang ndak pernah olah raga sama sekali dan Menteri Perumahan Rakyat. Rupanya, Menteri Pertanian ini sangat ketat hukumnya, sehingga dia pidato bahwa menanam tembakau itu haram. Karena rokok itu haram, maka tembakau juga haram. Akhirnya pabrik-pabrik rokok menjadi ribut. Di sini si menteri tidak bisa menempatkan diri antara sebagai mufti dan sebagai menteri.
       Ketika Iran ditekan Amerika, yang teriak cuma saya sedangkan mereka diam saja. Akan tetapi kalau Palestina yang diserang, mereka pasti teriak. Kenapa demikian?, karena para pemimpin IM itu anti-Syi'ah. Pemimpin mereka berasal dari kalangan Sunni dan sebagian Wahabi, sedangan yang Syi'ah, tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, mereka jengkel sama Syi'ah. Saya ini NU atau ASWAJA, sehingga saya mau membela Iran untuk membela bangsa itu agar bisa mengembangkan tekhnologi nuklir sepanjang tidak digunakan untuk senjata. Jadi pendekatannya bukan saya dengan Syi'ah, akan tetapi pendekatan NU yang Rahmatan lil 'Alamin yang harus membela semuanya.
       Bagi mereka, Saudi Arabia itu Radhiyallahu 'Anhu. Bangsa Saudi itu ngajinya jarang memakai lagu, karena lagu itu dianggap bid'ah. Jadi, Qira'ah itu dibilang bid'ah oleh Saudi. Bid'ah itu artinya bikin-bikin di dalam Islam. Bagi Saudi, semua bid'ah itu dhalalah, dan semua bid'ah dhalalah itu masuk neraka. Menurut mereka, yang masuk surga itu sedikit, karena yang masuk surga hanya mereka sendiri. Semua yang tidak ada di Saudi, dianggap bid'ah. Padahal kalau kita bicara jujur, di Palestina yang mayoritas Sunni, baik Hamas maupun Fatah, akan tetapi sampai sekarang, yang paling banyak membatu Palestina dalam perlawanan terhadap Israel adalah Iran, sedangkan Arab Saudi tidak mau membantu karena takut sama "juragannya", yaitu Amerika yang sudah memompakan minyak-minyak mereka, karena Saudi tidak bisa memompa minyaknya sendiri. Bahkan seluruh rekening milik Arab Saudi berada di bank-bank Amerika yang dikuasai oleh Yahudi. Jadi, Raja Saudi itu sangat takut sama Amerika, akan tetapi rakyatnya tidak suka sama Amerika, termasuk Osama Bin Laden. Osama ini orang Saudi yang berprofesi sebagai kontraktor besar. Dia tidak suka kepada Saudi maupun Amerika, sehingga dia melakukan perlawanan terhadap keduanya.
       PKS yang mengadopsi cara-cara IM tadi, bisa saya bilang bahwa dia merupakan bagian dari politik global IM. Politik global IM ini sebenarnya di Timur Tengah sendiri ditolak oleh banyak negara, karena masing-masing negara ini merasa dibahayakan, karena kalau IM dibiarkan, mereka akan merebut kekuasaan. Di antara negara-negara yang melarang IM adalah Saudi, seluruh negara teluk, Uni Emirat Arab, Yordania, Syiria, Irak, dll. Jadi, IM itu bergerak undercover atau KO (Komando Operasi) di bawah tanah.
       Di Indonesia, setelah reformasi semuanya bebas termasuk IM bebas bergerak di sini. Padahal ujung-ujungnya nanti mereka akan mendirikan negara Islam versi IM. 'Kan negara Islam itu bisa berbentuk Kerajaan, Republik, Mullah, dsb. Sedangkan IM itu mempunyai model negara tersendiri. Modelnya seperti apa tidak pernah diberitahukan, kecuali hanya kata-kata "Khilafah". Khilafah artinya kepemimpinan Islam.
       Sayap IM yang kedua adalah sayap yang masih menggunakan cara-cara masif. Sayap IM yang kedua ini adalah Hizbut Tahrir. HT di Indonesia disebut dengan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia). Kalau ada HT Indonesia, berarti ada HT Malaysia, HT Inggris, HT Australia, dsb. Sayap kedua ini juga sama dengan sayap pertama. Bedanya, kalau HT ini tidak begitu ngurusi dakwah ke bawah, tapi langsung mempersoalkan bentuk negara agar mengerucut menjadi bentuk Khilafah. Tapi kalau ditanya, Khilafah seperti apa yang Anda inginkan? Mereka pasti tidak bisa menjawab. Apakah bentuk negara Saudi dan Mesir itu Khilafah? Tentu mereka tidak bisa menjawab. HT ini selalu mengatakan bahwa kalau suatu negara itu bangkrut adalah dikarenakan tidak menggunakan sistem Khilafah.
       Adapun persamaan kedua sayap IM ini adalah mereka sama-sama tidak membuat proyek-proyek masyarakat sendiri, akan tetapi mengambil milik orang lain, terserah milik siapa. Nggak usah gawe masjid, karena masjid itu milik Allah SWT. Kalau begini keadaannya, maka kavling kita iso entek, karena dunia ini milik Allah SWT.
       Mereka itu mempunyai gerakan yang terorganisir, baik secara nasional maupun internasional, sehingga gerakannya rapi. Sedangkan NU dan Muhammadiyah itu gerakannya grudak-gruduk. Jadi, orang NU itu ahli pidato di depan massa, tapi tidak mengerti masa depan. Muhammadiyah juga tidak bergerak dengan sistem MLM, akan tetapi hanya bergerak di bidang pelayanan masyarakat, di bidang kesehatan, pendidikan, dll. Muhammadiyah itu mengikuti sistem nasional, bukan menganut sistem Muhammadiyah sendiri. Oleh karena itu, tidak semua universitas Muhammadiyah menghasilkan orang Muhammadiyah, karena di situ tidak ada prosesing, tapi yang ada adalah serving atau memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Sedangkan kalau NU itu karena punya Ponpes. Kurikulum Ponpes itu sudah NU. Jadi, biar ndak disuruh NU, meraka ya NU saja. Bukan hanya pikirannya NU, sak potongane juga NU. Misanya: Kopyahnya tinggi, sarungan nggak sabukan. NU ini merawat rule sociaty, sedangkan Muhammadiyah merawat middle society.
       HTI itu sebenarnya tidak bisa menjawab kalau ditanya, Apa bentuk dari Khilafah itu?. Kalau berada di Fakultas Hukum. Coba engkau bertanya kepada mereka: Bagaimana model kabinet khilafah itu?, Parlementernya bagaimana?, dll. Bahkan bisa jadi mereka itu nggak ngerti parlemen itu apa. Jadi, mereka itu tidak well conseption, meskipun sudah well organize. Maksudnya: Gerakan mereka terkontrol, tapi tidak ada konsepnya. Kenapa demikian? Karena penerapan Islam itu kalau sudah bicara tentang bentuk negara, maka tidak ditentukan di dalam Islam saja, akan tetapi harus ada interaksi antara prinsip Islam dengan budaya di negara masing-masing. Misalnya: Indonesia dengan Pancasila. Malaysia dengan model kerajaan.
       Mesir yang setengah sekuler saja bilang mereka negara Islam; Arab Saudi malah merasa paling Islam. Padahal di sana tidak ada parlemen, tidak ada pemilu atau coblosan, akan tetapi karena harga-harga murah, akhirnya sistem kerajaan ini tetap bertahan. Iran juga merasa sebagai negara Islam dengan sistem mullah. Di Iran itu posisi paling tinggi adalah Qaaid (leader) yang saat ini dipegang oleh Ayatullah Khomaeni; di bawahnya adalah semacam Ketua Mahkamah Agung bernama Ayatullah Syahrudi; di bawahnya lagi adalah Ketua Parlemen yang dipegang oleh Ayatullah Hasymi Al-'Adili, baru kemudian di bawahnya Presiden Ahmadinejad. Setelah itu ada menteri dan gubernur. Iran juga merasa negara Islam.
       Yang ajaib itu pemerintahan di Libanon. Kalau kamu ndak bingung, berarti ndak normal. Harus bingung!. Kenapa?, Bayangkan. Libanon ini merupakan negara kecil. Pemerintahannya dibagi per sekte, bukan melalui pemilu. Presidennya harus berasal dari Kristen Manorith; Perdana Menteri-nya diberikan kepada Sunni; dan Ketua Parlemennya diberikan kepada Syi'ah. Di Libnon, masyarakat Sunni, Syi'ah dan Kristen Manorith hidup dalam lingkungan yang berbeda-beda, dan area itu disekat serta dijaga oleh tank-tank, supaya tidak terjadi bentrokan di antara mereka. Masing-masing dari golongan Syi'ah, Sunni dan Manorith itu mempunyai tentara sendiri-sendiri. Hanya saja tentara yang paling besar adalah Hizbullah yang dipimpin oleh Nashrullah. Kekutan Hizbullah ini 10 kali lipat dari tentara resmi negara Libabon. Melihat hal seperti itu, orang harus bingung. Libanon ini juga menyatakan sebagai negara Islam.
       Karena IM dianggap mengancam negara-negara Timur Tengah, maka hampir semua negara itu melarang IM. Sedangkan IM yang ada di Eropa, Australia, dsb. Para Khatibnya langsung ditangkep setelah khutbah, karena konstitusi negara tersebut disalah-salahkan oleh sang khatib, kenapa kok tidak menggunakan syari'at Islam.
       HT di Indonesia ini pada tanggal 3-6 Mei 2007 mau bikin acara besar di Stadion Gelora dan saya diundang sebagai pembicara utama di sana. Menurut kamu, Apakah saya datang atau tidak?. HTI ini akan mendatangkan seluruh anggota HT di seluruh dunia. Saya pasti tidak datang, karena kalau saya datang berarti saya telah membenarkan gerakan mereka. Akan tetapi kalau mereka mau bertamu ke sini, saya persilahkan.
       IM itu bersaing dengan kelompok lain di Timur Tengah, antara lain: Al-Qaeda, Al-Jaulah, kelompok Mujahidin, dan sekarang ada lagi kelompok yang namanya Khitthah Rasulillah. Mereka bertempur satu sama lain.
       Semua hal di atas baru menyangkut pertikaian antar ideologi Islam, belum lagi yang bertempur secara aliran. Kondisi inilah yang menyebabkan Timur Tengah tidak pernah aman dan tidak pernah menang dengan Israel. Karena internnya saja sudah penuh dengan konflik, baik politik maupun megalomania. Masing-masing tokoh negara di Timur Tengah merasa paling Arab. Misalnya; Qaddafi, ketika salaman dengan saya dia berkata: "Saya sebagai pemimpin Arab"; padahal dia hanya pemimpin Libyia saja. Demikian juga dengan Husni Muibarak, Presiden Irsyaad, dll.
       Persaingan-persaingan inilah yang membuat Israel dan Amerika bisa membelah, mengacak-acak, dan mensekat-sekat bangsa Timur Tengah. Kamu bisa bayangkan, Saddam pernah dibiayai oleh Amerika untuk menyerang Iran. Misil-misil didatangkan dari Amerika oleh Donald Rumsfeld, sang arsitek perang Irak lalu. Amerika menyerang Irak pertama kali menggunakan pangkalan di Saudai, kemudian di Doha, dst. Pada waktu menyerang Afghanistan, pangkalan Amerika ada di Pakistan. Jadi, bagaimana mungkin mereka mau menang dalam kondisi seperti itu?. Kemudian di masing-masing negara itu terjadi pertentangan kelompok yang luar biasa. Saya baru saja dikirimi buku dari Pakistan yang di dalamnya ada keterangan bahwa  di Pakistan itu ada 25 organisasi ekstrimis garis geras. Kalau 2-3 organisasi masih lumayan; ini 25 organisasi!. Jadi, ben dino pekerjaannya perang. Seakan-akan beda syari'at saja, sudah halal dibunuh. Mereka ini lebih suka mencari surga dengan membunuh, bukan menghidupi orang. Mereka mencari surga dengan cara mencaci maki, padahal mendidik itu juga mendatangkan surga. Inilah yang digambarkan dalam Surat At-Taubah : 97
الْأَعْرَابُ أَشَدُّ كُفْرًا وَنِفَاقًا وَأَجْدَرُ أَلَّا يَعْلَمُوا حُدُودَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Orang-orang Arab itu, lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

            Aslinya, orang-orang Arab sebelum mendapatkan Hidayah melalui Rasulullah SAW adalah bangsa yang paling kafir dan paling munafiq.

Untuk melanjutkan membaca klik link berikut :          
          agama-aliran-dan-ideologi-islam-part-2

0 komentar:

Posting Komentar

Edufunia Right. Diberdayakan oleh Blogger.