Jumat, 11 April 2014

Wanita Karir Dalam Islam

Wanita Karir Menurut Islam Dalam Perspektifku
Catatan diskusi Interdisipliner PesMa Firdaus Malang
Oleh: @Zaenal_Edufunia

Aisha AAC
Membahas tentang wanita tidak akan pernah ada habisnya. Makhluk indah tersebut akan selalu menarik untuk didiskusikan utamanya bagi pria. Dan kebanyakan  tujuan akhir dari semua diskusi adalah ingin bisa mengerti dan mencintai wanita (karena menurut mitos wanita itu sulit dimengerti. ^o^). Betulkah..??

Saya sepakat dengan kata ada band “karena wanita ingin dimengerti” Namun sebagai orang dan makhluk ekonomi kita harus bisa membedakan antara “want dan need” “ingin dan butuh”. sampai kapanpun kita tidak bisa mengerti wanita secara utuh karena itu merupakan want/keinginan wanita. Sifat dr keinginan adalah tiada batas, jika diikutipun takkan ada batasnya maka dari itu hukum mengerti wanita tidak wajib tapi sunnah muakkad. Hehe.. (ah, yg bener aja). iya mengerti wanita itu sunnah, tapi mencintai wanita hukumnya wajib. Kenapa wajib? Alasan ini Tak perlu dalil-dalilan, saya yakin kita pastinya sepakat dengan alasan ini yaitu... karena kita (laki-laki) terlahir dari seorang wanita, dibesarkan dengan kasih sayang wanita, merasa sempurna dan berarti karena wanita, maka tak ada alasan untuk tidak mencintai wanita. So, mencintai wanita itu wajib.. Maka wajib bagi kita mencintai wanita dan sunnah muakkad (sangat disarankan) untuk mengerti wanita. (ini ijtihad pribadi).

Terkait wanita karier menurut islam, saya berpendapat itu mubah/boleh bersyarat, syaratnya adalah tidak melanggar syariat islam, tidak melanggar kodratnya sebagai wanita, urusan rumah tangga tetap utama dan pastinya menjaga akhlak.

Tak ada masalah dengan masalah wanita berkarir namun secara pribadi saya termasuk laki-laki pencemburu, sangat sulit bagiku melepaskan wanitaku keluar tanpa pengawasan dan kendaliku, aku takut terjadi apa-apa terlebih sampai terjadi pelecehan. Jika istriku ijin kepadaku ingin berkarir/beraktualisasi diri diluar rumah maka aku membatasinya dengan pekerjaan ringan saja sesuai fisik lembutnya, tak banyak menyita waktu dirumah dan tidak menyimpang dari kodratnya sebagai wanita. Dan aku juga kan berkata padanya,

“Istriku, jika niatmu berkarir karena factor ekonomi maka itu tamparan bagiku. Istriku, engkau adalah tanggungjawabku urusan ekonomi itu mutlak kewajibanku tak perlu engkau risaukan itu karena kenyangmu adalah tenangku”.
”Istriku, aku sulit rela jika aku keluar kerja/usaha engkau juga keluar untuk kerja sehingga ketika aku pulang wajahmu kusut kelelahan dan tak menyambutku dengan senyum manismu”.
“Istriku, kewajibanmu dan kodratmu lebih pada masalah anak dan rumah, “ummu rabbatul bait” anak kita adalah amanah bersama mari kita berkolabori dan bersinergi dengan baik” oh, iya ada sabda nabi yang menekankan agar wanita lebih utama bekerja dan berkarya di rumah yaitu "Sebaik-baik canda seorang Muslimah di rumahnya adalah bertenun
dan memang pada masa rasulullah wanita sangat jarang keluar, mereka lebih banyak mengurus rumah dan menghabiskan waktu bekerja, berkarya dan berkarir di rumah. mungkin ada celotehan "Bosen dong wanita di rumah terus..!! makanya si pria/suami sesekali mengajak sang wanita/istri jalan-jalan dan berpetualang keliling indonesia atau keliling dunia. bergandeng tangan dan terbaaang bersamaa...!! 


Ini pendapat tentang wanita karier atau curhat..?  hehe… intinya berkarir itu bukan masalah, yang menjadi masalah adalah ketika tugas utama atau tugas sebagai istri/ibu menjadi kalah akibat berkarir, kasian juga anaknya kan klo kehilangan sosok sang ibu. jadi karir itu boleh asal syaratnya tak boleh dilanggar. Itu aja simplenya.


Salah satu sifat dari cinta bagi pria adalah meski memberi banyak terasa masih sedikit. bagi wanita sebaliknya meski menerima dikit terasa banyak. kepada pria marilah kita berikan yang terbaik untuk istri kita. dan wanita terimalah pemberian suami dengan penuh syukur dan ikhlas. do'akan juga pas suami berangkat kerja/usaha agar mendapatkan rezeki yang halal, berkah dan banyak. Amin....
saran untuk laki-laki, mencintai wanita itu akan berbalas cintanya pada kita, trust me, it work…!!
sekian dah... mulai ngelantur kmana-mana ini. ^-^

wallahu a'lam bisshowab...

5 komentar:

  1. bagus sekali artikelnya. menginspirasi terimakasih artikelnya

    BalasHapus
  2. terimakasih komentarnya, selamat datang di blog kami, semoga bermanfaat.

    BalasHapus
  3. hemm, bagaimna pendapat ustad jika ada wanita yang berkarir di bidang dakwah masyarakat?
    atau mngkin biasa mengikuti pengajian di luar secara rutin?

    BalasHapus
  4. bagus banget berkarir di bidang dakwah, atau juga sering dan terus belajar/mengikuti pengajian dll.... yang penting apa-apa yang menjadi kewajiban dan fitrah sebagai wanita/istri/ibu tetap terjaga dan tertunaikan. kewajiban harus didahulukan drpd sunnah.

    BalasHapus

Edufunia Right. Diberdayakan oleh Blogger.