MENJAGA AQIDAH
DENGAN DO'A DAN ILMU
Abah Hasyim Muzadi
Pada akhir-akhir ini, agama kita, Islam;
dan madzhab pemikiran kita yang biasa disebut ASWAJA, menghadapi banyak
tantangan. Karena ASWAJA itu sebuah pemikiran dan sebuah cara memahami agama
Islam, maka tantangannya juga pada bidang yang sama. Ada yang beragama Islam, namun memahami Islam
secara liberal yang artinya memahami Islam seenaknya saja. Istilahnya: يُحَكِّمُ بِعُقُوْلِهِمْ )Menghukumi berdasarkan akal semata). Ada juga yang beragama Islam, namun membawa Islam dengan
cara keras, ngebom, bakar sana
bakar sini. Di tengah-tengah itu ada orang yang merusak aqidah, seperti mengaku
sebagai nabi baru, mengaku sebagai Malaikat Jibril, membuat shalat dua bahasa,
mengaku sebaga Koordinator para waliyullah.
Dengan demikian, kita harus berhati-hati,
jangan sampai terseret ke kiri dan ke kanan. Sedangkan kehati-hatian ada dua
macam, yaitu:
1) Berdo'a
supaya Islam kita lurus, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW;
2) Dalam
bentuk pengertian dan ilmu; agar kita menjalankan agama ini berdasarkan ilmu.
Istilahnya: Amal yang ilmiah dan ilmu yang amaliah. Karena yang diganggu adalah
aqidah dan amaliah agama kita, maka kita harus memperkuat agama, aqidah,
syari'ah dan manhaj dengan pengertian dan ilmu pengetahuan, sehingga nggak
gupuh tok. Kenapa orang Islam gupuh?, karena wis ngamalno, gurung
ngilmoni. Wis
gelem istighosah, tapi durung ngerti dalile. Akhire ketika
dipoyo'i wong, ora iso njawab, sehingga bisanya cuma marah-marah
saja. Istilahnya: ngamu'an, tapi kalahan.
Adapun
do'a yang paling bagus adalah Ayat Al-Qur'an dalam Surat At-Taubah : 128-129
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا
عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ (128) فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ
عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (129)
Sungguh
telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling
(dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan
selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki
'Arsy yang agung".
Maksudnya:
Telah datang kepada kalian, seorang Rasul
dari jenis kalian sendiri (yaitu manusia). Rasul ini sungguh menyayangi kalian,
ketika kalian mengalami kesulitan dan kesengsaraan hidup. Rasul ini juga
senantiasa berusaha melindungi kaum mukminin. Rasul ini adalah Rasul yang
pengasih, penyayang, dan pelindung.
Berdasarkan Ayat ini, orang harus peduli
terhadap kebutuhan dan kesulitan umat Islam; dan harus sayang kepada umat
Islam, ketika umat ini dilanda berbagai macam kebingungan. Akan tetapi, ketika
banyak orang yang ingkar terhadap pokok-pokok di atas, yaitu tentang memenuhi
kebutuhan orang Islam; bersikap kasih sayang dan lemah lembut kepada umat
Islam; kemudian pokok-pokok ini ditentang dan diganti dengan yang lain, maka
peganglah apa yang dipakai oleh Rasulullah SAW. Ketika banyak orang tidak
seperti itu, maka katakan:
حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ
عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Tujuanku hanyalah Allah; tiada tuhan
selain Dia. Kepada-Nya saya bertawakkal. Dan Dia adalah Tuhan penguasa 'Arsy
yang Agung
Yang dimaksud dengan tawakkal adalah
orang yang berserah diri setelah ikhtiyarnya notok (maksimal). Jadi,
jangan bertawakkal sebelum ikhtiyar, karena ikhtiyar adalah bagian dari
tawakkal. Yang dimaksud dengan 'Arsy di sini adalah semua makhluk selain Allah
SWT. Bumi, serngenge, galaksi, alam semesta, yang tampak, yang ghaib,
semuanya adalah makhluk Allah SWT.
Berdasarkan Ayat di atas, memang ada
kalanya yang batil itu melanda (tawallau), yang tidak bener
merebak, yang bener kecepet; jika hal itu sedang terjadi, maka
bacalah Ayat di atas secara terus menerus, supaya hati menjadi tidak goncang.
Bacalah Ayat di atas, niscaya hati kita
akan menjadi tegak; nggak katut yang tidak-tidak. Yang demikian ini
penting dilakukan. Jangan hanya mengandalkan otak, karena otak kita bisa hancur
oleh kepentingan kita. Banyak wong pinter, lek kenek kepentingan,
iso bodoh ndadak; karena dia dikalahkan oleh kepentingannya
sendiri. Wis ngerti perkoro iki salah, namun karena berkepentingan,
perkara yang salah itu tetap dilakukan saja. Jadi, akal atau otak kita bukanlah
instansi yang terakhir, karena yang terakhir adalah bertawakkal sepenuhnya
kepada Allah SWT.
DO'A KETIKA SEDANG MENGALAMI
KESEDIHAN DAN KETIKA MENGHADAPI PERKARA YANG (SANGAT) PENTING
(Kitab Al-Adzkaar karya Imam Nawawy
RA)
344
- روينا في " صحيحي البخاري ومسلم " عن ابن عباس رضي الله عنهما ، أن رسول
الله صلى الله عليه وسلم كان يقول عند الكرب : " لا إله إلا الله العظيم الحليم،
لا إله إلا الله رب العرش العظيم، لا إله إلا الله رب السموات ورب الأرض رب العرش الكريم
".
Dalam
kitab Shahih Bukhari-Muslim diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas RA bahwa ketika
Rasulullah SAW sedang mengalami kesedihan, beliau berdo'a:
"لاَ
إِلهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَه إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ
الْعَظِيْمِ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبِّ اْلأَرْضِ رَبِّ الْعَرْشِ
الْكَرِيْمِ ".
Tidak ada tuhan selain Allah, Yang
Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada tuhan selain Allah, Tuhan penguasa
'Arsy yang agung. Tidak ada tuhan selain Allah, Tuhan penguasa bumi dan Tuhan
penguasa 'Arsy yang mulia.
345
- وروينا في كتاب الترمذي، عن أنس رضي الله عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم ، أنه
كان إذا كربه أمر قال : " يا حي يا قيوم، برحمتك أستغيث" قال الحاكم : هذا
حديث صحيح الإسناد.
Dalam
Sunan At-Tirmidzi diriwayatkan dari Anas RA dari Nabi SAW; bahwa ketika sedang
dibuat sedih oleh sesuatu, beliau berdo'a:
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
Wahai Dzat Yang Maha Hidup, Wahai
Dzat yang mengurusi urusan makhluk-Nya; dengan lantaran Rahmat-Mu, aku meminta
pertolongan.
Al-Hakim
berpendapat bahwa Hadits ini Shahih sanadnya.
0 komentar:
Posting Komentar