Minggu, 02 Februari 2014

Bencana adalah materi kontemplasi dalam perspektif Al-Qur'an

MENGUAK MASALAH BENCANA DI DUNIA INI

awal tahun 2014 ini, kita dihadapkan oleh berbagai bencana di berbagai daerah. mulai dari banjir jakarta, manado. gempa jogja, longsor jombang dan tak terkecuali di situbondo sendiri. bahkan BNPB menyatakan "negeri siaga bencana" mengapa terjadi bencana ? apa maksud tuhan atas semua ini? berikut sedikit kontemplasi dari akak zaenal.  
     
1.   dalam keadaan seperti ini yang kita perlukan adalah rasa prihatin tentang keadaan indonesia, tentunya dalam tulisan ini ingin menelisik bagaimana agama menumbuhkan dan mewujudkan dalam bentuk nyata. agama mengajarkan kita untuk berpuasa, salah satu makna pelajaran dari berpuasa yakni rasa keprihatinan dan latihan keprihatinan.
2.    Keprihatinan  tersebut meliputi :
a.    Keprihatinan terhadap diri sendiri –masing-masing kita sebagai seorang muslim– perihal kesenjangan antara ajaran Islam dengan perilaku kita sebagai seorang muslim. Dalam hal ini mudah dicari ukurannya
b.    Keprihatinan kita sebagai pemimpin, karena rakyat yang kita pimpin masih dalam keadaan prihatin
c.    Keprihatinan terhadap banyaknya bencana alam yang menyertai bencana sosial.
3.    Kita semua tentu bukan pihak yang secara tepat dapat mengatakan, mengapa bencana itu terjadi secara berurutan dan bergiliran. Dalam kesempatan ini saya ingin mengutip Ayat-ayat Al-Quran atau kalimat-kalimat Tuhan sehubungan dengan keprihatinan sosial  serta bencana-bencana tersebut, antara lain:
a.    Bencana yang sepenuhnya merupakan kodrat Ilahi dan tidak terkait dengan apapun kecuali karena kodrat-Nya. Surat Al-Hadiid : 22 dan At-Taubah : 51
b.    Bencana yang datang dari serangan negeri lain, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat An-Naml : 34.
c.    Bencana yang datang karena ulah manusia secara fisik. Surat Ar-Ruum : 41.
d.    Bencana yang disebabkan karena tingkah laku manusia yang melampaui batas, melanggar norma kemanusiaan dan bergerak berdasarkan hawa nafsu belaka. Surat Al-Isra : 16.
e.    Bencana yang disebabkan karena ingkar terhadap kenikmatan yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT kepada sebuah negeri. Keterangan ini berdasarkan Surat An-Nahl : 112.
f.     Bencana yang dilakukan oleh orang yang dzalim tapi akibatnya menimpa orang yang tidak bersalah, sebagaimana tertera dalam Surat Al-Anfaal : 25.
g.    Bencana yang diakibatkan karena pertikaian tingkat atas dan tingkat bawah serta pertikaian antar golongan.  Surat Al-An’aam : 65.
4.    Tidak ada jalan lain kecuali seluruh komponen bangsa bersikap mawas diri dan kembali ke jalan Allah.  Surat Huud : 3.
5.    Tuhan melarang kita untuk berputus asa terhadap rahmat yang dijanjikan kepada kita, sehingga kita berusaha sungguh-sungguh agar pantas untuk menerima rahmat Allah tersebut. Demikianlah keterangan dalam Surat Al-A'raaf : 96.
6.       Demikianlah, kami hanya menyajikan firman-firman Allah SWT, ketentuan-Nya berlaku universal: sepanjang zaman, seluruh umat di seluruh tempat. Selanjutnya terserah kita.... Wallahu A’lam. Semoga kita semua mendapatkan berkah dan hikmah atas semua kejadian ini. Amiin.


0 komentar:

Posting Komentar

Edufunia Right. Diberdayakan oleh Blogger.