3 Tingkatan Orang Islam (Cacatan Pesantren)
oleh :
Abah Hasyim Muzadi
Alhamdulillah
kita tetap istiqomah berjama’ah shalat tarawih dengan 20 roka’at. Saya sendiri
memilih 20 roka’at, karena saya belum mengetahui umat Islam di belahan dunia
manapun yang mengerjakan shalat tarawih selain 20 roka’at, kecuali hanya di Indonesia.
Di dalam kaitannya dengan pelaksanaan syari’at Rasulullah SAW, orang Islam
terbagi menjadi 3 tingkatan:
1.
Orang Islam yang Sahuun
(lalai/sembrono). Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Ma’un:5
اَلَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلاَتِهِمْ سَاهُوْنَ
(yaitu)
orang-orang yang lalai dari shalatnya
Umat Islam kelas ini
akan marah jika Islam diganggu, namun mereka menjalankan ajaran Islam sesuka
hati dan lebih banyak meninggalkan syari’at Islam.
2.
Orang Islam yang Daim (ajeg).
Mereka
adalah orang Islam yang rutin menjalankan ajaran Islam, namun masih ada sedikit
kekurangan dalam pelaksanaan ajaran Islam. Mereka ini termasuk ahli surga. Oleh
karena itu, mari kita berdo’a semoga kita bisa meningkatkan kualitas kita sehingga
sampai pada kelas Daim ini. Orang yang bersikap ajeg disebut Daim, sedangkan
tindakannya disebut Mudawamah (keajegan).
3.
Orang Islam yang Mustaqim
(tegak dan lurus)
Perilaku orang Islam yang Mustaqim ini
disebut istiqomah.
Orang Islam yang Daim akan mengalami kesulitan
dunia, namun Allah SWT akan memberi mereka jalan keluar (makhraj).
Hidup
ini pasti sulit. Jika kita masih hidup, kita pasti akan mengalami
kesulitan-kesulitan hidup, dan hanya orang mati saja yang tidak memperoleh
kesulitan hidup. Orang Islam yang sahun juga sering kali mendapatkan kehidupan yang
sulit (ma’isyatan dhanka), yaitu sering mengalami stress, bingung dan keadaan
carut marut. Namun, orang Islam yang daim akan menghadapi kesulitan hidup dengan
do’a dan ikhtiyar yang sungguh-sungguh, dan pada akhirnya Allah SWT memberi jalan
keluar kepadanya.
Semua manusia pasti mengalami kesulitan hidup, baik orang kafir maupun
orang muslim. Akan tetapi umat Islam masih mempunyai pengharapan kepada Allah SWT,
yaitu Dzat yang tidak bisa menjadi harapan bagi orang kafir.
Hidup saat
ini adalah sulit, oleh karena itu banyak orang melakukan bunuh diri karena
takut menjalani kehidupan, bukan karena berani mati. Misalnya: Seorang ibu
membunuh puteranya sendiri, suami membunuh istri, dll. Mereka itu bisa jadi
termasuk sebagian dari umat Islam, namun orang Islam yang kualitasnya masih sahun. Jadi, kita berdo’a mudah-mudahan
kita selalu diberi jalan keluar oleh Allah SWT pada akhir kesulitan hidup.
Tingkatan
orang Islam yang istimewa adalah tingkatan Mustaqim. Mereka menjalankan ajaran
Islam secara lurus dan tidak pernah absen sama sekali. Kalaupun seandainya
mereka berdosa, maka dosa-dosa mereka hanyalah dosa-dosa kecil, sehingga orang
muslim pada tingkat ini seolah-olah keluar sinar dari dalam dirinya. Surat
Fushilat Ayat 30 menyebutkan:
إِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقمُوْا تَتَنَزَّلُ
عَلَيْهِمُ الْمَلَئِكَةُ أَلاَّ تَخَافُوْا وَلاَ تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا
بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ
Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat turun kepada mereka dengan
mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan
gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu."
Yang dimaksud dengan “bersinar” di sini adalah dia bersinar di sisi Allah
SWT. Biasanya orang-orang suka berkumpul di sekelilingnya. Allah SWT akan
memberikan karamah pada muslim yang mustaqim, karena sikap istiqomah itu bisa
mendatangkan karamah. Kita tidak perlu meminta keramat (karomah) kepada Allah
SWT, namun kita harus beragama Islam secara istiqomah, sehingga karomah itu
akan datang dengan sendirinya sebagai hasil dari sikap istiqomah yang kita
lakukan. Meskipun demikian, ada saja orang Islam yang dikehendaki oleh Allah
SWT untuk dianugerahi karomah.
Pada bulan Ramadhan ini, marilah kita berdo’a dan
berusaha untuk meningkatkan kualitas keimanan kita, setidaknya bisa sampai ke
kelas yang kedua tapi semoga bisa pada tingkatan yang tertinggi dan paripurna.
amin
0 komentar:
Posting Komentar